gemasulawesi.com Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Akibat Dendam Masa Kecil, Anak dari Kasus Satu Keluarga di Depok Bersimbah Darah Nekat Bunuh Hingga Aniaya Kedua Orang Tuanya
Nasional, gemasulawesi – Telah terungkap dalam kasus satu keluarga di Depok bersimbah darah yang telah menewaskan sang ibu serta ayah dan anak yang alami luka-luka.
Kini diketahui, sang anak yakni Rifiki Azis Ramadhan atau RA (23) dalam kasus satu keluarga di Depok yang ditemukan telah bersimbah darah oleh para tetangga tersebut telah membunuh sang ibu serta menganiaya sang ayah.
Melalui peristiwa satu keluarga bersibah darah tersebut berlokasikan di Kampung Sindangkarsa, RT 03/08, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Baca:Sebuah Keluarga di Depok Ditemukan Bersimbah Darah, Dugaan Sementara Sang Anak Adalah Pelakunya
Dalam pengakuan tersangka pula, dirinya memiliki rasa kebencian terhadap orang tuanya.
“Saya memohon maaf mengenai kejadian ini, saya telah mengalami sakit hati yang terdalam. Saya menaruh rasa benci dan setiap harinya saya menangis. Namun saya juga harus pura-pura kuat,” ujarnya pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Pada penyataannya di Polsek Cimanggis tersebut, dirinya pun kerap menyesal dengan perbuatannya, dan ia mengakui bahwa dirinya selalu dimarahi kedua orang tuanya semenjak SD.
Ketika tersangka ditanyakan penyebab dari dirinya selalu dimarahi, ia pun menduga bahwa dirinya menjadi tempat pelampiasan kekesalan yang dirasakan orang tuanya.
“Untuk alasannya, mungkin mereka melapiaskan yang terjadi dengan mereka,” jelasnya yang dikutip pada Sabtu, 12 Agustus 2023,
Rifki pun juga mengungkapkan bahwa dirinya hanya mencurahkan keluh kesahnya bukan ke keluarga atau saudaranya, melainkan kepada temannya.
Baca:UI Depok dan Salemba: Tuan Rumah UTBK-SNBT 2023, Jumlah Peserta Mencapai 53.293 Orang!
Tersangka Rifki pun turut mengucapkan permohonan maaf atas tindakan penganiayaan terhadap sang ayah dan telah membunuh ibu kandungnya.
“Saya sangat menyesali perbuatan saya, mohon maaf atas perlakuan yang telah saya lakukan ke ibu saya. Lalu saya juga meminta maaf kepada saya yang tak bisa menahan emosi dan rasa jengkel saya,” pungkasnya.
Diketahui tersangka Rifki telah menusuk sang ibu sebanyak 50 kali akibat kesal dirinya dianggap tak dapat membahagiakan kedua orang tuanya sehingga akhirnya melakukan aksi brutal tersebut.
“Sehari sebelum kejadian, tersangka ini sempat dimarahi dan ada kata-kata yang kurang mengenakkan sehingga tersangka ini tak terima,” jelas Kompol Arief Budiharjo, Kapolsek Cimanggis.
Disampaikan pula oleh Arief, bahwa tersangka semenjak beranjak remaja telah diberi kepercayaan untuk mengelola keuangan usaha keluarganya, yang mana bisnis tersebut adalah pengemasan kardus.
Namun, dalam hal ini kedua orang tuanya menganggap tersangka Rifki tak transparan dengan laporan keuangan yang dikelolanya.
“Intinya, kedua orang tuanya menganggap tersangka telah menyembunyikan sesuatu dan akhirnya menuduh tersangka agar lebih terbuka dalam keuangan usaha tersebut,” tuturnya kembali.
Karena tuduhan yang dilontakan kedua orang tuanya, Rifki pun tak bisa membendung emosinya hingga akhirnya mendorong tersangka untuk membunuh sang ibu dengan 50 tusukan dan ayah yang telah alami luka-luka. (*/Naaf)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News