Bulog Sulawesi Tengah Terapkan Skema Baru Penyerapan Beras Petani

waktu baca 3 menit
Keterangan Foto : Bulog Sulteng menerapkan skema baru tentang penyerapan beras,(Foto/Pixabay)

Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Kanwil Perum Sulteng mulai mengembangkan sistem baru untuk menyerap dengan membeli Cadangan Negara (CBP) dari sebelumnya Rp9.000 per kilogram menjadi Rp9.950.

Kepala Sulawesi Tengah David Susanto mengatakan, kebijakan tersebut dilaksanakan sesuai surat Badan Pangan Nasional tertanggal 15 Maret 2023 Nomor:045/R-NFA/III/2023.

“Hal tersebut kami lakukan mengacu surat yang dikeluarkan Badan Pangan Nasional tertanggal 15 Maret 2023 untuk melakukan kenaikan Harga Pembelian pemerintah,” kata David Susanto.

Baca : Bulog Klaim Isu Harga Beras Turun Bukan Akibat Impor

Berdasarkan kebijakan tersebut, pihaknya siap mengimplementasikan regulasi ini dengan sebaik-baiknya.

David juga mengatakan jika siap menerima jika menjual berasnya ke namun tetap mengacu harga yang ditetapkan pemerintah.

“Kami siap untuk menerima jika mau menjual hasil panennya kepada kami dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Baca : Beras Parigi Moutong Miliki Kadar Air Tinggi

Meskipun harga dari naik namun harga di tingkat penggilingan masih jauh lebih tinggi yaitu Rp 11.000 per kilogram, dibandingkan harga yang dibayar pemerintah.

Selain itu, pihaknya juga tidak bisa menekan atau pengolah untuk menjual hasil produksinya ke .

Artinya bebas menjual hasil produksinya tergantung dengan keinginan dan tidak pemaksaan.

Baca : Presiden Jokowi Datang ke Sawah, Petani Curhat Harga Gabah dan Pupuk

“Kami tidak memaksakan untuk selalu menjual hasil panen nya ke dan tidak ke tempat lainny,” tambahnya.

David berpendapat jika tugas adalah melakukan upaya stabilisasi harga dan persediaan di pasar.

Hal tersebut agar tidak terjadi kelangkaan produk yang ada di masyarakat yang dapat menyebabkan kenaikan harga.

Baca : Perum Bulog Jawa Timur Salurkan Bantuan Beras ke Ribuan KPM

“Tugas serta fungsi yaitu melakukan segala upaya untuk menstabilkan stok serta harga untuk mencegah kenaikan harga pasar,” ucapnya.

juga tetap melakukan upaya penyerapan hasil panen dengan tetap menggunakan sistem harga komersial yang mengikuti harga rata .

Sejauh ini Sulteng telah menerima sekitar 500 ton dalam tiga bulan terakhir 2023.

Baca : Harga Minyak Goreng Curah di Sulteng Disebut Termurah

“Penyerapan tetap mengikuti prinsip stabilisasi yang mengutamakan kesejahteraan serta tetap mempertimbangkan dari sisi konsumen dan juga ketersediaan stok yang harus dijamin dalam keadaan aman,” jelasnya.

Tarif dari pemerintah untuk pembelian dan gabah terkhusus gabah kering di tingkat adalah Rp 5.000/kg.

Ia juga mengungkapkan tentang harga beli gabah kering yang belum digiling di penggilingan yaitu Rp5.100 per kilogram dan yang sudah digiling Rp6.200 per kilogram.

“Harga gabah kering yang sudah digiling di Rp 6.300 per kilogram, sementara untuk beras Rp9.950 per kilogram,” terangnya. (*/Siti)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.