BUMDes Ditarget Jadi Lokomotif Ekonomi Desa di Majene

waktu baca 2 menit
Peresmiaan Warung Desa Majene (Foto: Ist)

Majene, gemasulawesi.comBUMDes yang ada di setiap Desa di Kabupaten Majene Provinsi Sulbar, ditargetkan jadi lokomotif penggerak ekonomi.

Hal tersebut diungkapkan Kadis PMD Majene, Andi Chaerani pada Launching Sentra Produk Unggulan Desa dan peresmian Warung Desa Menuju Desa EMAS, Senin, 1 Juli 2019.

“Bumdes sebagai badan usaha yang ada di desa diharapkan dapat menjadi lokomotif penggerak ekonomi desa secara umum dan masyarakat desa khususnya,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, Bumdes melalui unit-unit usaha yang dimiliki diharapkan dapat menjadi mediator yang mampu membuka jaringan pemasaran bagi produk unggulan desa yang telah dihasilkan oleh masyarakat.

Bumdes bisa menjadi solusi dari kendala yang dialami masyarakat ketika pemasaran dari produknya terhambat karena kurangnya pembeli.

Dinas PMD Majene mendampingi Bupati Majene, Fahmi Massiara melaunching sentra produk unggulan desa dan peresmian warung desa menuju desa EMAS (Desa Ekonomi Masyarakat Sejahtera).

Produk lokal desa berpotensi dikembangkan melalui BUMDes

Bupati Majene, Fahmi Massiara mengungkapkan, warung desa dapat dimanfaatkan menjadi etalase produk-produk lokal dari Desa yang sangat berpotensi untuk dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Contohnya, Seperti olahan loka (pisang-red) pere, olahan cabe menjadi saos, kecap, bawang goreng, abon ikan, cengkeh  dan lainya.

“Masyarakat desa harus didukung melalui Bumdes, sesuai dengan potensi yang dimiliki desa. Ada yang unggul di sektor perikanan kelauatan, pariwisata perkebunan dan lainya,” tegas Fahmi Massiara.

Tergantung pada warga desa apa yang bisa dikembangkan. Semua daerah mungkin punya sentra pembuatan bawang goreng atau bahkan keripik pisang. Namun yang bisa menjadi nilai jual adalah rasa dan aromanya.

“Bawang goreng banyak yang berminat untuk dijadikan oleh-oleh, ada juga kecap serta abon ikan yang siap dibawa ke pameran. Hampir sama menariknya tapi akan dilihat  siapa yang bisa menghadirkan selera kepada masyarakat,” terang Fahmi.

Ia juga mengatakan, ada beberapa jenis produk unggulan desa yang telah di fasilitasi melalui pelatihan kerjasama dengan pihak LIPI.

Beberapa pekan lalu Pemda Majene telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk produk unggulan desa. Hal tersebut menjadi cikal bakal lahirnya produk unggulan selanjutnya dengan dana desa ketika ekonomi masyarakat mengalami peningkatan.

Laporan: Muhammad Rafii


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.