gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Dari Munggahan sampai Ngubek Situ, Tradisi Bogor Sambut Ramadhan
Kupas Tuntas, gemasulawesi – Warga Bogor selalu antusias menyambut bulan suci Ramadhan, setidaknya ada 3 tradisi yang selalu mereka lakukan.
Kota berjuluk Kota Hujan dan Sejuta Angkot ini memiliki tradisi yang unik dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Baca Juga : 8 Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di Indonesia Yuk Disimak!
Tradisi ini terus dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Bogor asli maupun pendatang.
Penasaran apa saja?
1. Munggahan
Sebagai bagian adat Sunda, Warga Bogor memiliki tradisi munggahan menjelang Ramadhan.
Ada momen istimewa setiap tahun di mana masyarakat berkumpul selama satu atau dua minggu untuk saling memaafkan dan mempererat tali persaudaraan.
Tradisi ini tidak hanya melibatkan sanak saudara, tetapi juga teman dan rekan kerja untuk berkumpul dan saling memaafkan sebelum bulan Ramadhan tiba.
Baca Juga : Kuliner Tradisi Islam Menjelang Tahun Baru Umat Muslim
Tujuannya adalah untuk membersihkan dan menyucikan hati agar siap menghadapi ibadah di bulan Ramadhan.
2. Makan-Makan /Cucurak
Warga Bogor telah menjaga tradisi cucurak secara turun-temurun hingga saat ini.
Nama “cucurak” berasal dari Bahasa Sunda yang berarti “bersenang-senang”.
Tak hanya bersenang-senang, c ucurak juga ditandai dengan kumpul bersama keluarga dan teman-teman.
Baca Juga : Tradisi Pasang Lampu di Parimo, Penanda Ramadhan Berakhir
Makin menyenangkan, dalam cucurak selain berkumpul tetapi juga menikmati hidangan makanan yang sederhana seperti nasi liwet, tahu, tempe, lalapan, ikan asin dan sambal di atas daun pisang, sembari lesehan.
Bagi warga Bogor, Cucurak tidak hanya sekadar tradisi untuk bersenang-senang, menikmati hidangan, dan berkumpul bersama, tetapi juga merupakan tradisi yang mengajarkan tentang bersyukur dan saling berbagi.
Di akhir, tradisi Cucurak juga diisi dengan doa bersama mensyukuri rezeki yang telah diterima serta berdoa agar diberikan kelancaran dalam menghadapi Bulan Ramadhan.
3. Ngubek Situ
Tradisi ini ada sejak zaman penjajahan Belanda dan masih dilakukan oleh Warga Bogor yang berada di Situ Gede yang menjadi bagian hutan CIFOR.
Dapat dikatakan bahwa Ngubek Situ telah menjadi pesta rakyat dalam menyambut Ramadhan.
Awalnya, tradisi ini hanya dilakukan untuk menangkap ikan di Situ Gede yang akan digunakan untuk sahur pada hari pertama puasa.
Namun, seiring berjalannya waktu, menangkap ikan di Situ Gede telah menjadi sebuah tradisi yang dilakukan oleh seluruh masyarakat.
Bahkan, ketika kamu berkunjung ke Bogor, kamu pun dapat mengikuti tradisi ini. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News