Fakta Unik Domba sebagai Penyelamat Situs Kuno Romawi di Pompeii Italia

waktu baca 2 menit
Keterangan Foto : Domba yang ada di situs kuno Pompeii,(Foto:/Twitter/@gabrielzuchtriegel)

Internasional, gemasulawesi – Sekawanan yang merumput membantu para arkeolog untuk melestarikan reruntuhan kuno , kota yang terkubur di bawah beberapa meter batu apung dan abu dalam letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.

Para arkeolog telah menemukan hanya sekitar dua pertiga dari situs seluas 66 hektar (163 hektar) di sejak penggalian dimulai 250 tahun yang lalu.

“Melestarikan bagian kota kuno yang belum dijelajahi terhadap erosi oleh alam dan waktu adalah prioritas bagi mereka yang mengelola situs,” kata kata Gabriel Zuchtriegel, Direktur Taman Arkeologi .

Baca : Gempa Bumi di Turki Memunculkan Kekhawatiran Hancurnya Situs Kuno Kastil Gaziantep

Kawanan 150 telah dikerahkan ke Regio V, bagian utara kota, di mana bukit-bukit berumput dihiasi dengan sisa-sisa rumah dan toko kuno yang hancur.

Regio V masih terlarang bagi jutaan pengunjung yang datang ke setiap tahun, tetapi sebagai bagian dari upaya konservasinya, taman arkeologi dalam beberapa tahun terakhir meluncurkan penggalian baru di situs tersebut.

“Jika rumput dan tanaman lain tumbuh di dalam atau di dinding dan rumah kuno, ini adalah masalah jadi kami mencoba untuk memiliki pendekatan berkelanjutan ke seluruh lingkungan untuk juga menghindari penggunaan zat kemudian untuk menghindari menanam tanaman, memiliki tanaman yang tumbuh di dinding dan reruntuhan,” kata Gabriel Zuchtriegel.

Baca : Teleskop James Webb Mendeteksi Bukti Galaksi Kuno Pemecah Alam Semesta

Diantara penemuan mencolok sejak 2018 di mana lukisan dinding yang semarak, sebuah toko makanan ringan dan sisa-sisa kerangka orang yang tewas dalam letusan.

Zuchtriegel menggambarkan inisiatif membantu menghemat uang dan melestarikan lanskap.

“Kami mencoba menjelaskan bahwa ini sebenarnya adalah proyek yang berkelanjutan dan itu membantu reruntuhan, memberikan gambaran tentang bagaimana pada saat ditemukan kembali,” kata Gabriel Zuchtriegel.

Baca : Anjuran Qurban Muhammadiyah: Sembelih Hewan di Rumah

Penggunaan di lingkungan situs kuno secara tidak langsung telah menggambarkan lingkungan bersejarah yang asri dengan keanekaragaman hayati didalamnya. (*/Siti)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.