gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Ini Prediksi Masa Akhir Wabah Corona dari Universitas Singapura
Berita sulawesi tengah, gemasulawesi– Singapore University of Technology and Design (SUTD) mengungkap prediksi akhir dari wabah virus corona di sejumlah negara.
Prediksi masa akhir wabah virus corona di Indonesia akan bergeser ke September 2020. Berbeda dengan data sebelumnya yang memperkirakan pandemi berakhir di bulan Juni.
Data SUTD menunjukkan Singapura akan lebih dulu mengakhiri wabah virus corona yaitu pada bulan Juni 2020. Sedangkan Malaysia menyusul mengakhiri wabah Corona di 16 Juli 2020.
Laman web SUTD ‘When Will Covid-19 End' memuat data itu, menggunakan artificial intelligence (AI). Berbasis pada model matematika tipe susceptible-infected-recovered (SIR).
Dengan kode dari Milan Batista dan data terbaru yang dihimpun dari Our World in Data. Model SIR ini diregresikan dengan data dari berbagai negara untuk memperkirakan kurva siklus hidup pandemi dan memperkirakan kapan pandemi itu akan berakhir di masing-masing negara dan dunia.
“Situs ini menyajikan proyek penelitian independen, tidak didanai lembaga apa pun, dan tidak terikat pada perusahaan, pemerintah, atau partai politik mana pun. Kami menerima bila ada masukan yang sangat besar, feedback, saran, dan dukungan dari orang-orang dan komunitas di dunia yang memungkinkan untuk perbaikan berkelanjutan dari penelitian ini,” jelas situs SUTD.
Data prediksi itu hanya ditujukan untuk penelitian dan Pendidikan. Sehingga sangat mungkin jika terdapat kesalahan. Maka dari itu para pembaca dihimbau agar berhati-hati saat melihat prediksi itu.
“Prediksi pada dasarnya tidak pasti. Pembaca harus mengambil prediksi apa pun dengan hati-hati. Optimis yang berlebihan berdasarkan perkiraan tanggal akhir adalah berbahaya karena dapat melonggarkan disiplin dan kontrol kita dan menyebabkan perputaran virus dan infeksi, dan harus dihindari,” lanjut keterangan dalam situs SUTD.
Laporan: Ince Hidayattullah (Sumber: healthy.detik)