gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Inilah Fakta Kasus Korupsi Mantan PM Malaysia Muhyiddin
Internasional, gemasulawesi – Badan antikorupsi Malaysia akan mendakwa mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dengan beberapa tuduhan korupsi, sebuah langkah yang disebutnya sebagai penganiayaan politik.
Tuduhan itu datang hanya tiga bulan setelah Muhyiddin kalah dalam pemilihan umum yang diperjuangkan ketat oleh Anwar Ibrahim, dan kemungkinan akan meningkatkan ketegangan politik di Malaysia.
“Muhyuddin akan dikenakan dakwaan menggunakan undang-undang terkait penyalahgunaan kekuasaan dan pencucian uang di Pengadilan Kuala Lumpur atas tindakan korupai proyek pemulihan ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintahannya,” ungkap Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC).
Baca : Rusdy Mastura dan Anwar Hafid Berduet di Kegiatan Silaturahmi Temu Masyarakat dan Serap Aspirasi
Muhyiddin membantah semua tuduhan melakukan kesalahan dan menggambarkannya sebagai balas dendam politik yang kejam.
Dia sempat ditangkap pada Kamis sebelum dibebaskan dengan jaminan diketahui, dia akan menghadapi tujuh dakwaan pada hari Jumat.
“Saya menekankan bahwa saya tidak bersalah dan saya akan menghadapi semua dakwaan terhadap saya di pengadilan tindakan ini adalah persekusi politik karena mereka takut akan kekuatan Perikatan Nasional,” kata Muhyiddin.
Baca : Disdik Makassar Buka Lelang Jabatan Kepsek SMP dan SD
Tuduhan yang dikeluarkan oleh Muhyiddin muncul ditengah persiapan pemilihan regional yang akan diadakan di enam negara bagian pada pertengahan tahun, dengan koalisinya diperkirakan akan menimbulkan tantangan kuat bagi aliansi Anwar.
Pada 2018, Najib Razak menghadapi beberapa tuduhan korupsi atas skandal korupsi bernilai miliaran dolar di dana negara 1MDB dan sejak itu dipenjara.
“Untuk mengatakan bahwa ada motif politik dibalik hal ini tidak benar,” kata Anwar.
Baca : Disdik Kabupaten Sigi Gelar Kelas Jarak Jauh Daerah Terpencil
Politik Malaysia telah berubah sejak Najib kalah dalam pemilihan pada tahun 2018, mengakhiri pemerintahan tanpa gangguan oleh partai UMNO yang telah memerintah selama lebih dari 60 tahun sejak kemerdekaan.
Anwar sendiri menjalani hukuman penjara karena korupsi dan sodomi sebelum dia menjadi perdana menteri, tuduhan yang dia tegaskan bermotif politik dan dirancang untuk menjauhkannya dari kekuasaan.
“Pemerintah Anwar bertujuan untuk melumpuhkan oposisi dengan tindakan keras tersebut,” kata Wan Saiful Wan Jan.
Baca : Terseret Arus, Anggota TNI Ditemukan Tewas di Pantai BauBau
Muhyiddin dan partainya telah menjalani penyelidikan korupsi sejak kalah dalam pemilihan nasional pada November dengan rekening bank partai dibekukan oleh badan anti-korupsi dan dua pemimpin didakwa melakukan penyuapan atas proyek ekonomi tersebut.
Pemerintahan Anwar tidak berkenan untuk menanggapi permintaan komentar.
“Saya tidak ikut campur dalam penyelidikan korupsi yang melibatkan Muhyiddin dan keputusan apa pun atas tuduhan akan dibuat oleh otoritas penegak hukum,” kata Anwar. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News