Kematian Wanita Toraja di Mamuju, “Disebabkan” Penyakit Paru-Paru

waktu baca 2 menit
Penemuan mayat di Mamuju (Foto: Aqil)

, gemasulawesi.com Kematian wanita asal Toraja di Mamuju Provinsi (Sulbar), diduga karena mengidap penyakit paru-paru basah.

Wanita itu diketahui bernama Yosvita Langan, berumur 44 tahun, beragama kristen suku Toraja. Korban ditemukan membusuk di rumahnya beralamat Blok P nomor 48, BTN Axuri, Kelurahan Rimuku Kecamatan , Sulbar.

“Korban selama ini tinggal seorang diri. Dan juga diketahui, korban sudah lama menderita penyakit paru-paru basah,” ungkap salah satu keluarga korban Danto, di kediaman korban, Selasa, 22 Oktober 2019.

Dugaan itu dikuatkan berdasarkan keterangan keluarga. Karena sebelumnya korban yang diketahui berprofesi sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Dinas Tenaga Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulbar, kerap bolak balik ke Rumah Sakit untuk berobat.

Baca juga: KLHS Revisi RTRW Parigi Moutong Sasar Pembangunan Berintegrasi

Kemudian, saksi mata lainnya bernama Sofyan menceritakan, kronologi mayat ditemukan bermula saat pihaknya menerima telpon dari keluarga. Kerabat korban curiga dengan rumah korban yang sudah tiga hari dalam kondisi gelap. Sehingga, muncul inisiatif untuk mengecek kondisi rumah.

“Kondisi rumah lagi terkunci. Saya berinisiatif menengok lewat jendela. Bau menyengat sudah tercium dari dalam rumah. Itu sekitar pukul 08.30 WITA,” jelasnya.

Selanjutnya, pihaknya langsung menghubungi keluarga korban dan Ketua RT setempat agar dapat segera mendatangkan pihak kepolisian.

Dilihat dari kondisi mayat, nampaknya sudah sekitar 10 hari sejak korban meninggal dan sudah ditemukan dalam kondisi membusuk.

Baca juga: 2020, Disdikbud Janji Gali Budaya Kearifan Lokal Parigi Moutong

Sekitar pukul 08.40 WITA, Personil Polresta tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Atas izin keluarga dan ketua RT, pintu rumah korban dibuka paksa menggunakan linggis.

Mayat sudah ditemukan dalam posisi terlentang dengan kondisi berulat. Pada beberapa bagian tubuh korban mengeluarkan bau yang menyengat.

Berikutnya, pihak kepolisian langsung mengevakuasi korban. Dugaan sementara penyebab , disebabkan riwayat penyakit paru – paru basah yang selama ini dialami.

Saat ini, mayat dibawa ke RS. Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso , disaksikan keluarga untuk dilakukan autopsi.

Baca juga: Alokasikan Ratusan Juta Rupiah, Pemdes di Mamasa Sulap Air Terjun Jadi Objek Wisata

Laporan: Aqil Azizi


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.