Lagi, Luapan Banjir Putus Akses Jalan Banggai-Touna Sulteng

waktu baca 2 menit
Banjir tutup akses jalan Banggai-Touna (Foto: Ist)

Parimo, gemasulawesi.comLuapan banjir putus akses jalan Banggai dan Touna (Sulteng). Jalan trans sulawesi sempat lumpuh hingga beberapa jam.

Jalur jalan raya tepat berada di Dusun Pojokan Desa Huhak, Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai. Akibat banjir, seluruh kendaraan roda dua dan empat tidak dapat melintasi area itu. Kesaksian warga sekitar, Ramli mengatakan, banjir dan langsor menerpa jalan itu.

“Dari pagi tadi hujan lebat mengguyur gunung di sana,” katanya dilansir dari CNAdaily.com, Minggu, 20 Oktober 2019.

Tampak air luapan dari pegunungan terus mengalir dari atas perbukitan dan turun dengan deras hingga memotong akses jalan propinsi. Ia menuturkan, titik lokasi ini memang sudah menjadi langanan banjir ketika hujan turun dengan intensitas tinggi.

Baca juga: 2020, Fokus Penggunaan Dana Desa Untuk Desa Wisata

Akibatnya, hingga Minggu sore, para pengendara dari dua arah terpaksa berhenti dan memilih memutar balik kendaraan menjauh dari lokasi. Tampak tidak satupun pengendara roda dua maupun empat yang berani menyebrangi titik lokasi yang sangat dekat dengan areal Logpon dari sebuah perusahaan kayu.

Para pengendara memilih membatalkan perjalanan dan menunggu air surut, mengingat dilokasi yang sama pada dua tahun lalu Juni 2017, dilaporkan dua unit mobil yang nekat menyebrang memotong arus akhirnya hanyut terseret banjir hingga ke laut.

“Tak hanya itu, tiga orang sopir dan penumpang dinyatakan hilang akibat banjir,” jelasnya.

Sementara itu, satu unit alat berat diturunkan membersihkan material tanah dan bebatuan yang terbawa luapan banjir bandang yang menutup badan jalan. Loader yang didatangkan Polsek Bunta tiba dititik lokasi sekitar pukul 16:00 WITA.

Kapolsek Bunta, IPTU Jimyarto Anasim yang turut memantau situasi dilokasi banjir, meminta para pengendara untuk bersabar hingga pembersihan jalan selesai.

“Jadi sabar ya, sudah mau selesai dan jalan sudah bisa dilalui kembali,” katanya.

Baca juga: Ini Kritik Terkait Kebijakan Pajak Sarang Burung Walet Pemda Parigi Moutong

Menurutnya, luapan dan Touna kali ini sama seperti waktu-waktu sebelumnya, yakni diakibatkan hujan deras.

Dari lokasi tampak alat berat mulai mendorong material yang menutup badan jalan, dengan prakiraan jarak sekitar 500 meter. Sementara, ketebalan lumpur bercampur bebatuan mencapai 50 sentimeter hingga 120 sentimeter.

Akibat peristiwa ini, sempat terjadi kemacetan yang mengular hingga satu kilometer dari arah kota Luwuk tujuan Kota Paludan sebaliknya.

“Hujannya lumayan deras dari jam 08.00 WITA sampai sekarang. Tapi jalan yang tertutup longsor sudah bisa dilalui,” tutupnya.

Baca juga: Optimalkan Pajak Rumah Makan Parigi Moutong, Bapenda Rencana Terapkan MPOS

Sumber: CNAdaily


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.