Mengungkap Sejarah Puasa di Masyarakat Jawa Pra-Islam

waktu baca 3 menit
Ket. Orang Jawa juga memiliki tradisi puasa, jauh sebelum masuknya Islam (Foto/Twitter/Taufik)

Kupas Tuntas, gemasulawesi – Di masa , sebelum masuknya , praktik memang merupakan bagian yang penting dari ajaran hidup.

Di dalam tradisi masyarakat Jawa, terdapat beberapa ritual berpuasa yang menarik untuk dipelajari.

Seperti mutih, yang mewajibkan untuk menahan diri dari mengonsumsi makanan yang berkilauan warna putih.

Baca Juga : Harga Telur Naik, Omset Pedagang di Makassar Turun Drastis

Kemudian ada ngrowot yang dilakukan untuk memohon keselamatan dan keberuntungan, pati geni yang menuntut untuk tidak menyalakan api, hingga ngebleng yang dilakukan untuk menghindari gangguan makhluk halus.

Menurut penelitian Dwi Cahyono dari Universitas Negeri Malang sebagai seorang arkeolog dan sejarah, kata “” berasal dari bahasa dan bahasa Jawa Tengahan yang terdiri dari dua kata, yaitu “pasa” dan “upawasa”.

Baca Juga : Menyadari Keunikan Yang Ada Pada Dirinya, Zodiak Ini Tak Ragu Untuk Menampilkannya Dihadapan Publik

“Pasa” berarti menahan atau menahan diri dari sesuatu, sedangkan “upawasa” berarti menjaga diri dari makan dan minum.

Dalam bahasa dan bahasa Jawa Tengahan, kata “pasa” digunakan untuk merujuk pada praktik menahan diri dari sesuatu dalam konteks spiritual atau keagamaan.

Baca Juga : Swiss Tim Kuda Hitam di Laga vs Spanyol Piala Eropa 2020

Sementara itu, kata “upawasa” digunakan untuk merujuk pada praktik menjaga diri dari makan dan minum dalam rangka upacara atau ritual keagamaan.

Kedua kata ini kemudian digabungkan menjadi “poso” dalam bahasa Jawa modern, yang kemudian diadopsi menjadi “” dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga : Fakta Unik Domba sebagai Penyelamat Situs Kuno Romawi di Pompeii Italia

Terdapat pula kata-kata “pasa-brata” dalam naskah Kakawin Ramayana versi sebelum pemerintahan Mpu Sindok di Medang pada abad kesepuluh.

“Pasa-brata” mengacu pada praktik menahan diri dari makan, minum, dan kegiatan lainnya yang dianggap mengganggu konsentrasi dalam menjalankan tapa atau meditasi.

Baca Juga : Praktik Prostitusi Online Anak di Makassar Terbongkar

Dalam konteks Kakawin Ramayana, “pasa-brata” digunakan untuk menggambarkan praktik asketisisme yang dilakukan oleh para pertapa atau brahmana dalam mencapai kesucian dan mendekatkan diri pada dewa.

Praktik “pasa-brata” juga ditemukan dalam beberapa kitab suci Hindu lainnya, seperti Mahabharata dan Purana.

Dengan demikian, kata “pasa” atau “” memang memiliki akar kata yang sama dalam bahasa dan bahasa Sansekerta, yang digunakan untuk merujuk pada praktik asketisisme dan keagamaan.

Bahkan Mahapatih secara lantang melafalkan sumpahnya untuk melakukan amukti palapa hingga seluruh ditaklukkan oleh Majapahit.

Meskipun tidak ada kepastian mengenai makna dari amukti palapa, beberapa orang menafsirkannya sebagai nazar untuk menjalankan mutih demi mewujudkan ambisinya.

Menurut Dwi, atau tirakat adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat .

Di dalam karesian dan kadewaguruan, tapa menjadi salah satu materi pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari.

Tapa dapat diartikan sebagai suatu bentuk latihan spiritual yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup seseorang.

Kemampuan ini sangat penting bagi seseorang yang akan terjun ke dunia nyata, karena tapa dapat membantu seseorang mengatasi tantangan dan hambatan dalam kehidupan sehari-hari.

Dwi menyatakan bahwa mengakar konsep di tengah masyarakat memudahkan diterimanya konsep yang dibawa oleh penyebar agama .

Masyarakat tidak terkejut lagi ketika diinstruksikan untuk menahan hawa nafsu sebagai bagian dari Rukun .

Tidak hanya itu, Orang Jawa sudah memahami esensi dari dengan baik.

Bahkan, tidak menghapuskan tradisi lama, melainkan memperluas ajaran sebagai agama yang memberikan rahmat bagi alam semesta. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.