gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Menteri Luar Negeri China Peringatkan Potensi Konflik dengan AS dan Puji Hubungan dengan Rusia
Internasional, gemasulawesi – Amerika Serikat dan China tengah mengalami konflik panas yang tak terhindarkan jika kedua negara tidak menyepakati perdamaian.
China melalui menteri luar negerinya Qin Gang menguraikan agenda kebijakan luar negeri China untuk tahun-tahun mendatang termasuk terkait dengan AS.
“Pihak AS mengklaim bahwa mereka ingin mengungguli China tetapi tidak mencari konflik tetapi pada kenyataannya, apa yang disebut persaingan pihak AS adalah penahanan dan penindasan habis-habisan, permainan zero-sum di mana Anda mati dan saya tinggal,” kata Qin.
Baca : Pernyataan Belangsungkawa dari Masyarakat Rusia atas Invasi Militer Rusia di Ukraina
Qin memuji persahabatan dekat antara China dan Rusia, yang saat ini tengah mendapat sorotan pihak barat akibat perang di Ukraina.
Komentar Qin selaras dengan pidato pemimpin China, Xi Jinping, kepada delegasi politik yaitu mengutuk apa yang disebutnya penindasan yang dipimpin AS terhadap China.
“Jika Amerika Serikat tidak berhenti dan terus melaju di jalan yang salah pasti akan ada konflik dan konfrontasi, ” kata Qin.
Baca : Agen Intelijen Ukraina Ditangkap, Badan Keamanan Ukraina Melakukan Pengawasan Ketat
Hubungan China dan AS dalam beberapa tahun terakhir mengalami fase yang memburuk serta semakin memanas ketika AS menembak jatuh apa yang dianggap sebagi balon mata-mata China yang terbang di wilayah udara AS.
China mengklaim bahwa itu adalah kecelakaan yang disebabkan oleh force majeure dan bahwa AS bereaksi berlebihan.
“Dengan China dan Rusia bekerja sama, dunia akan memiliki kekuatan pendorong,” kata Qin.
Baca : Konvoi Militer Rusia Sepanjang 40 Mil Bergerak Menuju Ibukota Ukraina
Semakin tidak stabil dunia akibat konflik yang terjadi antara China dan Amerika Serikat serta Rusia dan Ukraina.
Kontak dekat antara kepemimpinan kedua negara, dengan hubungan kepala negara membentuk kekuatan hubungan yang erat.
“Negara-negara Barat yang berada dibawah Amerika Serikat telah menerapkan penahanan, pengepungan, dan penindasan menyeluruh terhadap China,” kata Qin.
Baca : Monumen Persahabatan Rusia Dengan Ukraina Dirobohkan
China menuduh serta menyalahkan Amerika Serikat atas memburuknya hubungan bilateral kedua negara dan berbagai konflik yang terjadi.
China juga menuduh AS bertanggungjawab terkait insiden balon, serta ketegangan atas Taiwan dan perang Ukraina. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News