gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Musim Hujan Bund, Hati-Hati si Kecil Terjangkit DBD
Kesehatan, gemasulawesi – Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di kalangan anak-anak cenderung meningkat selama musim penghujan, mulai waspada ya bund.
Dokter spesialis Anak, dr. Eggi Arguni, Sp.A(K) dalam webinar KAGAMA Health Talks #4: Penyakit Anak dan Musim Hujan' di kanal Youtube KAGAMA Channel, mengatakan DBD menjadi penyakit nomor satu yang harus diwaspadai orangtua selama musim penghujan.
“DBD ini disebabkan virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aedes aegypti yang suka hidup ditempat-tempat gelap, di tempat banyak baju kotor (sehabis pakai) digantung, serta di genangan-genangan air bersih, “ sebutnya.
Adapun tanda-tanda si Kecil terjangkit DBD, demam tinggi terus menerus, nyeri atau pegal otot dan sendi, bisa juga disertai mual dan muntah.
Baca Juga : 400 Warga Palu Terjangkit DBD Sembilan Bulan Terakhir
Khasnya adalah munculnya bintik-bintik merah pada kulit.
“Ada banyak sekali penyakit yang disertai dengan demam, mungkin saja hanya batuk pilek biasa, atau hanya influenza, dan lain sebagainya, “ tuturnya.
Gejala demam DBD terlihat pada hari ke 1-3 dan turun di hari ke 4, namun si Kecil masih lemas dan tidak mau makan dan minum sebaiknya segera dilarikan ke Rumah Sakit.
Setelah mendapatkan perawatan dan dinyatakan pulang, si Kecil juga harus mendapatkan perawatan di rumah.
Baca Juga : Seorang Anak di Medan Meninggal Diduga Akibat Hepatitis Misterius
Dimulai dengan beristirahat yang cukup, jangan biarkan si Kecil langsung bermain dengan teman-temannya.
Asupan cairan tubuhnya juga wajib dijaga dengan memberikan susu dan jus buah, namun diusahakan jangan memberikan jus buah kemasan karena kandungan gula yang tinggi.
“Air putih tawar juga jangan diberikan terlalu banyak kepada anak karena akan menyebabkan gangguan elektrolit, “ sebut dr. Eggi.
Sumber DBD yang terdekat dengan anak sebenarnya adalah lingkungan.
Karenanya, lakukan langkah 3M Plus dengan mnguras tempat penampungan air, menutup penampungan air, Memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang mungkin menjadi tempat bersemayamnya nyamuk, plus menghindari gigitan nyamuk dengan memakai kelambu, obat nyamuk, dan lain sebagainya.
Data dari Kemenkes menyebutkan, jumlah kasus konfirmasi DBD dari Januari 2022 hingga Desember 2022 sebanyak 87.501 kasus dengan 816 kematian.
Rentang usia 14-44 tahun dan 5-14 tahun mendominasi kasus DBD Tanah Air.
Kabupaten/Kota yang mencatat kasus DBD tertinggi, antara lain Kota Bandung (4196 kasus), Kabupaten Bandung (2777 kasus), Kota Bekasi (2059 kasus) Kabupaten Sumedang (1647 kasus) dan Kota Tasikmalaya (1542 kasus). (*/YN).
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News