Petani Sawah Dolago Alami Gagal Panen

waktu baca 2 menit
hama penggerek

Parimo, gemasulawesi.com– Petani Desa Dolago Padang Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parimo yang mengalami gagal panen menuding kegagalan Petugas Pengamat Hama Penyakit (PPHP) dalam menangani hama padi.

Hal ini diungkapkan Zaenal, salah seorang petani di desa Dolago Padang Zaenal, kepada gemasulawesi.com, Kamis, 14 Februari 2019. Kegagalan panen pada saat ini karena tidak adanya bulir padi pada gabah yang dipanen hanya menyisakan kulitnya saja akibat dihantam hama. Ini menjadi kendala tersendiri bagi petani yang mengandalkan hasil panen.

“Kami ini mengalami kegagalan panen padi kali ini sampai 60 persen,” jelasnya.

Ia mengatakan, lambatnya antisipasi petugas lapangan dalam mengatasi hama penggerek batang menjadi salah satu faktor penyebab.

Ia menjelaskan, hama satu ini terkenal memiliki kemampuan merusak sangat tinggi apabila tidak ditangani dengan baik.

Hasil panen yang menurun drastis secara terus menerus dalam jangka waktu lama sangat merugikan petani.

Sementara itu penjelasan Kepala Laboratorium Pengamat Hama Penyakit (LPHP) Parimo, Jasi, kepada Gemasulawesi.com, karena proses tanam padi yang lambat, mengakibatkan potensi kegagalan panen padi pun menjadi tinggi. Pasalnya seharusnya petani menanam pada awal bulan Oktober tetapi petani di Dolago Padang mengawali proses tanam pada bulan November sampai Desember.

Kata ia, Petani semestinya serentak menanam pada awal bulan Oktober agar bisa mengendalikan hama penggerek batang tanaman padi secara teritorial. Hal ini merupakan langkah efektif yang ditempuh LPHP Parimo dalam mengendalikan hama penggerek batang tanaman padi sejak awal penanaman.

“Petugas Pengamat Hama Penyakit (PPHP) Parimo, merangkum masukan petani terkait permasalahan di lapangan kemudian melaporkan ke LPHP lalu secara bersama melakukan penindakan langsung ke sawah-sawah pertanian,” Jelas Jasi.

Adapun penindakan hama tanaman padi berupa penentuan jenis dan jumlah obat hama yang akan dipakai berdasar luas sawah. Sistem obat hama yang dipergunakan berupa obat dengan sistem kontak langsung terhadap hama apabila hama nampak terlihat ataupun obat hama dengan sistem sistemik yang dapat dipakai pada awal tanam.

Ditambahkan lagi, keterbatasan personil dengan cakupan wilayah yang luas menjadi kendala tersendiri dalam melakukan pendampingan ke petani.

Laporan: Muhammad Rafii


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.