Rahasia Greng dari Kayu Akway Tanah Papua

waktu baca 2 menit
Ket. Kayu akway papua (Foto/YN)

Kupas Tuntas, gemasulawesi – Indonesia memang memiliki kekayaan plasma nutfah yang beragam, termasuk tanaman obat yang mengandung senyawa afrodisiak seperti Tongkat Ali, Purwoceng, dan yang ditemukan di .

, dengan nama latin Drymis sp, salah satu jenis langka yang bisa ditemukan di Manokwari.

Tanaman ini dipercaya punya khasiat sebagai obat herbal bagi kaum lelaki menurut kepercayaan masyarakat di .

Baca Juga : 5 Manfaat Utama Bila Mengkonsumsi Bawang Putih

Umumnya, keluarga di pegunungan Arfak memanfaatkan untuk dikonsumsi sehari-hari atau dijual ke pasar.

Diameter lebih besar daripada secang atau manis meskipun sekilas mirip dengan keduanya.

Dari uji lab, mengandung senyawa afrodisiak seperti alkaloid, saponin dan steroid dalam akar, kulit batang hingga daunnya.

Baca Juga : Pembalakan Hutan Morowali, BKSDA Temukan Kayu Gelondongan

Senyawa ini ternyata bisa merangsang saya seksual sekaligus meningkatkan testosteron pria.

Bahkan testimoni masyarakat Manokwari, pria yang mengkonsumsi terjadi peningkatan kejantanan sebelum berhubungan intim.

Kualitas spermanya pun meningkat dengan adanya senyawa afrodisiak yang meningkatkan produksi hormon pria tersebut.

Selain itu, juga memiliki manfaat lainnya seperti bisa dimanfaatkan sebagai obat luar.

Sakit persendian juga bisa menggunakan oleh masyarakat .

Bahkan untuk wanita, kayu ini bisa dimanfaatkan sebagai KB alami untuk membantu mengatur jarak kelahiran.

Baca Juga : Pemerintah Inggris Gagal Mencapai Standard Peningkatan Kualitas Udara

Nyeri saat menstruasi juga bisa dikurangi dengan kayu yang dikonsumsi dengan cara direbus dan diminumkan air rebusannya saat menstruasi.

Kayu memiliki kegunaan lain dalam mengatasi berbagai jenis penyakit seperti TBC, pneumonia, dan bronchitis.

Selain itu, bagian tanaman Mambri dan Athon, baik kulit, akar, maupun daunnya juga digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati demam malaria dan asma.

Baca Juga : Dinas PUPRP Rehab Jembatan Cabang Tiga Bolano

Suku Sougb di Kabupaten Sururey, juga biasa memanfaatkan kayu untuk obat malaria serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Kayu ini tidak dijual secara umum, karenanya jika masyarakat diluar ingin memanfaatkannya, perlu menghubungi pihak tertentu.

Baca Juga : Dinas Kehutanan Kalteng Sita Tiga Ribu Meter Kubik Kayu

Tetapi, Anda perlu teliti dalam membeli kayu karena bentuk dan aroma mirip dengan kayu manis. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.