gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
SMPN Satu Mamuju Ditunjuk Jadi Sekolah Model SPMI
Mamuju, gemasulawesi.com– SMPN Satu Kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar, ditunjuk menjadi sekolah model Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
SPMI adalah program Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. LPMP memilih beberapa sekolah tingkat SD, SLTP dan SLTA untuk menjadi sekolah model pengembangan.
“Kami dipilih sebagai salah satu contoh sekolah model karena kami memenuhi syarat,” ungkap Kepsek SMPN Satu Mamuju, Sumanto Spd, di sela-sela kegiatan sosialisasi SPMI, Senin 26 Agustus 2019.
Selain SMPN Satu Mamuju lanjut dia, terdapat SMP binaan lainnya. Rincian pesertanya adalah SMP Tiga, SMP Enam dan SMP Empat Simboro.
Sementara untuk sekolah mitra terdiri dari tiga sekolah yaitu SMP Wilyan, Muhammadiyah, dan SMP Al Furqan.
Jumlah peserta sosialisasi SPMI dan sekolah mitra keseluruhannya sebanyak 65 orang yang terdiri dari 18 orang dari sekolah imbas dan mitra dan 57 peserta lokal.
Baca Juga: Pekerja Proyek GOR Mamuju Tewas Tertimbun Longsor
“Anggaran kegiatan SPMI bersumber dari anggaran LPMP APBN 2019, sharing dengan dana BOS,” jelasnya.
Ia menerangkan, dasar dari pelaksanaan SPMI adalah UU no 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional. PP 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Dan Permendikbud nomor 28 tahun 2016 tentang sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah atau PMP.
Maksud dan tujuan kegiatan SPMI kata dia, untuk menghasilkan kesamaan pemahaman persepsi seluruh pemangku kepentingan tentang pelaksanaan SPMI di sekolah binaan dan imbas.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di sekolah harus dilakukan seluruh anggota sekolah yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan staf sekolah sesuai tugasnya masing-masing.
“Target capaian jangka panjangnya adalah sekolah model pilihan mampu melaksanakan siklus pemenuhan mutu pendidikan internal secara mandiri,” pungkasnya.
Laporan: Aqil Azizi