Soal Gaji, Perawat RSUD Mamasa Dan RSUD Anuntaloko Parimo Beda Sikap

waktu baca 2 menit
Illustrasi perawat mogok kerja

Parimo, gemasulawesi.comSoal gaji yang belum dibayarkan, perawat RSUD Mamasa dan BLUD RSUD Anuntaloko Parigi Moutong (Parimo) beda sikap.

Meski gaji sejumlah perawat non PNS di lingkup BLUD RSUD Anuntaloko Parigi belum terbayarkan untuk bulan Agustus dan September 2019, serta tunjangan Jasa Medik (JM) seluruh perawat sejak bulan Juni hingga September 2019 juga belum punya kejelasan. Namun, aktifitas pelayanan di rumah sakit terpantau masih berjalan normal.

Perawat RSUD Mamasa Sulawesi barat (Sulbar) dan berbeda sikap. Perawat di Mamasa lebih memilih mogok kerja perjuangkan nasib. Salah satu perawat yang dikonfirmasi wartawan menyebutkan, honor yang belum dibayarkan telah berjalan sejak tiga bulan terakhir. Ada sekitar 50 perawat yang melakukan aksi mogok itu.

“Juli, Agustus dan September belum dibayar,” ujar perawat yang dikutip dari detikcom, Senin, 28 Oktober 2019.

Baca juga: BLUD RSUD Anuntaloko Parimo Belum Bayar Jasa Medik Perawat

Mereka mengaku honornya perbulan berkisar Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Mereka pun minta kejelasan terkait tunggakan tiga bulan gaji mereka.

Aksi mogok sejumlah perawat ini mengakibatkan pelayanan pasien di RSUD Mamasa menjadi terhambat. Pelayanan diambil alih perawat berstatus ASN yang jumlahnya terbatas. Warga berharap, pihak rumah sakit segera menyelesaikan tuntutan para perawat honorer, agar pelayanan di rumah sakit dapat berjalan normal kembali.

“Tadi malam para perawat masih ada, tapi pagi ini sudah tidak ada, diharapkan pihak rumah sakit segera mengambil keputusan agar pelayanan dapat berjalan normal kembali,” ujar pasien bernama Aruan Pitu.

Baca juga: Gigit Jari, RSUD Anuntaloko Parimo Belum Bayar Gaji Perawat

Direktur RSUD Mamasa Sebut Tuntutan Perawat Honorer Sudah Diakomodir

Terpisah, Direktur RSUD Mamasa, Adrina Randabunga mengaku telah menyampaikan kepada perawat bahwa tuntutan mereka telah dalam proses.

“Memang ada yang tidak masuk terkait gaji kontrak mereka, dari awal sudah kita sampaikan kepada perwakilan mereka bahwa tuntutan mereka sementara dalam proses, paling lama akhir bulan ini bisa direalisasikan,” ungkap Adrina.

Berdasarkan pantauan wartawan, asrama para perawat yang disiapkan pihak rumah sakit kini tampak dalam keadaan kosong. Di dapan pintu asrama, tertempel sejumlah kertas putih bertuliskan curahan hati para perawat, akibat keterlambatan pembayaran honor mereka.

Baca juga: DPRD Khawatir Pelayanan RSUD Anuntaloko Parimo Jadi Buruk

Laporan: Ahmad Nur Hidayat/Rafii


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.