gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Tidak Sesuai Spek, CV Satria Group Terancam Ganti Material Jalan
Parimo, gemasulawesi.com– Tidak sesuai spesifikasi, CV Satria Group terancam ganti material proyek pekerjaan jalan di Parigi moutong (Parimo).
Warga yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan, proyek pekerjaan jalan yang ditangani CV Satria Group di wilayah utara Parigi Moutong terancam ganti material proyek jalan. Pasalnya, disinyalir menyalahi spesifikasi teknis.
“Ukuran spesifikasi bahan materialnya tidak seperti normalnya bahan dasar jalan,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Ditelusuri gemasulawesi.com ke lokasi proyek pekerjaan jalan CV Satria Group di Desa Mensung, terlihat material untuk Lapisan Pondasi Bawah jalan agregat B diduga sudah tidak sesuai spesifikasi teknis.
Baca juga: Sejumlah Proyek Pekerjaan Jalan Puluhan Miliar Di Parimo Terancam Lambat Progres
Faktanya, ukuran material sebagai bahan LPB agregat B melebihi ukuran standar SNI maksimal lima sentimeter.
Jelasnya, dalam tabel standar SNI LPB agregat B disebutkan CBR minimal 60%, nilai abrasi untuk agregat kasar maximal 40%, umumnya non plastis, dengan nilai PI 0-10, ukuran butir maksimum 5,0 cm, porsi fraksi kasar ± 60 % dan anggularitas 57/54.
Diketahui, LPB adalah lapis pondasi agregat yang berada di atas tanah dasar atau subgrade. Tanah dasar di bawah LPB bisa berupa tanah asli maupun tanah timbunan dan galian. Lapis pondasi agregat kelas B ini merupakan campuran dari berbagai fraksi agregat dengan ketentuan gradasi sesuai dengan Tabel SNI.
“Kami sudah memanggil Michelle Stiyvan selaku PPK pengerjaan jalan untuk memberikan surat teguran kepada kontraktor sejumlah proyek pekerjaan jalan progresnya lambat,” kata Kabid Bina Marga DPUPRP, Marcel saat dikonfirmasi di ruang kerjanya belum lama ini.
Baca juga: Ini Alasannya Warga Sorot Sejumlah Proyek Jalan Wilayah Utara Parimo
Lapis pondasi bawah atau disebut agregat lapis pondasi kelas B adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi dari lapis pondasi bawah yaitu sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda, lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi, lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi atas, lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan dan lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.
Selanjutnya, diterangkan dalam SNI 197-2008, aggregat kasar adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir 4,75 mm (no.4) sampai 40 mm (no.1,5 inchi).
Berdasarkan ASTM C33 aggregat kasar terdiri dari kerikil atau batu pecah dengan partikel butir lebih besar dari 5 mm atau antara 9,5 mm dan 37,5 mm.
Baca juga: ULP Parimo Tidak Periksa Ketersediaan Alat Berat Kontraktor Sejumlah Proyek Jalan
“Saya pribadi tidak mengetahui kondisi di lapangan. Lebih jelasnya tanyakan pada Zul Pasaribu,” pengakuan kontraktor CV. Satrio Group, Satrio.
Ia mengatakan, material batu ukuran 5/7 untuk pekerjaan jalan di Desa Mensung diambil dari Tinombo. Sedangkan material batu lainnya diambil dari tempat lainnya.
Sementara itu, Zul Pasaribu yang dihubungi terpisah mengatakan pihaknya mengambil material ukuran 2/3 dari wilayah kuala agung. Sesuai dengan instruksi pengambilan material dari DPUPRP Parimo.
Selain itu, campuran material untuk pekerjaan jalan sudah melalui uji screen atau ayakan secara langsung di lokasi kerja.
“Kami mengerjakannya sesuai dengan instruksi. Pengawasan DPUPRP Parimo sangat ketat,” jelasnya.
Diketahui, dari hasil Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Pelaksanaan (TEPRA) yang dipimpin Wakil Bupati Parimo, Badrun Nggai terungkap pelaksanaan proyek pekerjaan jalan di wilayah utara Parimo, rendah kualitas material, lemah uji teknis serta pengawasan dan proyek berpotensi tidak selesai hingga akhir tahun.
Laporan: Muhammad Rafii