Wakil Ketua DPRD Touna Diduga Terlibat Pungli

waktu baca 2 menit
Jafar M Amin Saat Bersama Presiden RI Jokowi (sumber foto Fb resmi Jafar M Amin)

Berdalih akan memberikan bantuan bedah rumah warga, oknum pengurus Kabupaten Touna diduga lakukan pungutan liar ()

Touna, gemasulawesi.comWakil Ketua diduga tidak tanggung-tanggung aksi   itu diduga melibatkan salah seorang Anggota legislatif (Anleg) asal inisial JF.

JF sendiri diketahui saat ini menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kabupaten Touna.

Lucunya, tersebut dilakukan dengan alasan untuk membeli materai melengkapi berkas persyaratan mengucurkan bantuan bedah rumah.

Sejumlah warga yang tidak terima dan merasa telah dibohongi oleh oknum pengurus mulai menagih janji.

Selain mengkel warga dusun Panabali dan Ito asal dusun Melan Desa Tongkabo, ada juga pudin asal desa Lebiti yang membenarkan aksi pungut uang untuk proses bedah rumah bedah rumah kumuh di Kecamatan Togean.

Secara terang terangan, pudin mengatakan jika aksi dilakukan oleh simpatisan oknum DPRD Touna berinisial JF.

“Posisi JF selaku Wakil Ketua di DPRD Touna yang membuat kami yakin program bedah rumah kumuh akan terealisasi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, kondisi itu membuat dirinya beserta masyarakat kepulauan diwilayah Togean, Walea, Wabes, Batudaka dan Unauna percaya.

Sayangnya, janji bantuan bedah rumah itu hingga saat ini ini belum juga terealisasi.

“Mereka memungut uang materai untuk bedah rumah adalah orangnya JF, mereka pengurus di kepulauan ini,” ketus Papa Ita.

Papa ita sendiri adalah seorang warga asal Desa Baulu yang turut memberikan dana uang materai senilai Rp25.000.

“Ya, program ini memang pernah ada tahun 2016 silam, karena tidak ada sumber anggaran dari pusat maka tidak lanjut,” ungkap Jafar M. Amin via telepon genggamnya saat dikonfirmasi.

Dikonfirmasi terkait dugaan keterlibatan sebagai inisiator dalam janji pemberian bantuan bedah rumah tersebut politisi asal Nasdem ini berusaha berkelit.

Melalui telepon selulernya Politisi yang juga Wakil ketua DPRD  Touna ini meminta media untuk tidak membesar besarkan persoalan bedah rumah kumuh tersebut.

“Nanti saya cek ulang informasi ini di lapangan, komiu atur saja baiknya bagaimana,” elak Jafar M. Amin. (*/fan)

Baca juga: Anleg DPRD Pertanyakan Pembukaan Kantor OPD di Tinombo


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.