Beberapa Warga Palestina Dilaporkan Mati Lemas Akibat Gas Beracun Pasukan Penjajah Israel di Tepi Barat

Ket. Foto: Gas Beracun Pasukan Penjajah Israel Menyebabkan Beberapa Warga Palestina Mati Lemas Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, seorang warga Palestina terluka oleh peluru tajam dan beberapa lainnya mati lemas akibat gas beracun selama permusuhan dengan pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Dilaporkan jika peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat, tanggal 4 Oktober 2024, waktu Palestina.

Secara terpisah, pemukim penjajah Israel menyerang petani Palestina di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Melarang Adzan Jumat Disiarkan dari Menara Masjid Ibrahimi di Hebron

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menyampaikan tim medis memindahkan seorang warga Palestina yang terluka oleh peluru tajam yang ditembakkan oleh tentara penjajah Israel di Desa Urif, Nablus selatan ke rumah sakit.

“Permusuhan antara pasukan penjajah Israel dan warga Palestina meletus di desa itu, dengan puluhan orang yang mati lemas akibat tembakan tabung gas air mata penjajah Israel,” kata para saksi mata.

Sementara itu, pemukim ilegal penjajah Israel menyerang petani Palestina saat mereka sedang memanen pohon zaitun di dekat kota Sebastia di barat laut kota Nablus, memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.

Baca Juga:
Penjajah Israel Dilaporkan Menggunakan Bom Fosfor dalam Serangan terhadap Sebuah Gedung Apartemen di Lebanon

Selama beberapa tahun terakhir, militer penjajah Israel telah melakukan serangan rutin di Tepi Barat, yang meningkat dengan dimulainya perang di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu.

Warga Palestina juga telah diserang dengan kekerasan oleh pemukim penjajah ilegal penjajah Israel.

Di sisi lain, para pakar PBB pada hari Jumat, tanggal 4 Oktober 2024, menyuarakan kecaman keras atas pelanggaran hukum internasional oleh penjajah Israel di Lebanon dan memperingatkan bahwa serangan yang meningkat di sana hanya akan memperburuk kematian dan pengungsian di negara tetangganya.

Baca Juga:
Otoritas Penjajah Israel Membebaskan Jurnalis Palestina Setelah Menahannya selama 6 Bulan

Dalam sebuah pernyataan, para ahli menyebutkan jumlah pengungsi internal di Lebanon meningkat 3 kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan akibat serangan gencar penjajah Israel terhadap wilayah berpenduduk ditambah dengan perintah evakuasi yang terlambat atau tidak efektif, yang melanggar prinsip pembedaan dan proporsionalitas. (*/Mey)

Bagikan: