Seorang Remaja Palestina Ditembak oleh Pasukan Penjajah Israel di Sebelah Barat Bethlehem

Ket. Foto: Seorang Remaja Palestina Berusia 17 Tahun Ditembak Pasukan Pendudukan di Dekat Desa Husan Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi bahwa Yusuf Bakr Zaoul, seorang remaja Palestina berusia 17 tahun, ditembak oleh pasukan penjajah Israel di dekat Desa Husan yang terletak di sebelah barat Bethlehem.

Menurut laporan pada tanggal 4 April 2025 waktu setempat, militer penjajah Israel juga mengambil jasadnya.

“Zaoul terbunuh oleh tembakan penjajah Israel di dekat Husan dan jasadnya kemudian diambil oleh pasukan penjajah Israel,” ujar mereka.

Direktur ambulans dan layanan darurat di Bulan Sabit Merah Palestina di Bethlehem, Abdul Halim Jaafra, mengonfirmasi bahwa timnya menerima laporan adanya korban di dekat Husan tetapi dihalangi oleh pasukan pendudukan penjajah Israel mendekati tempat kejadian.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menahan Seorang Pria Palestina setelah Menembaknya di Kota Meithaloun

Dia menunjukkan bahwa militer penjajah Israel memaksa kru Bulan Sabit Merah untuk meninggalkan daerah itu dan mencegah mereka memberikan bantuan medis atau memperoleh informasi yang akurat tentang insiden itu.

Di sisi lain, bukti baru menunjukkan bahwa beberapa dari 15 pekerja bantuan Palestina yang dibunuh oleh pasukan penjajah Israel di Rafah minggu lalu ditembak dari jarak dekat dalam apa yang tampak seperti pembunuhan bergaya eksekusi.

Itu merupakan sebuah serangan yang digambarkan oleh PRCS atau Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina sebagai ‘salah satu momen tergelap’ dalam perang itu.

Ahmad Dhaher, analis forensik, yang secara pribadi memeriksa 5 mayat di Rumah Sakit Nasser Khan Younis, menyampaikan bukti mengarah pada tembakan jarak dekat.

Baca Juga:
UNRWA Bunyikan Peringatan atas Meningkatnya Penumpukan Sampah di Jalur Gaza

Dia mengatakan kepada media analisis awal menunjukkan bahwa mereka dieksekusi, bukan dari jarak jauh sebab lokasi luka tembaknya spesifik dan disengaja.

“Salah satu pengamatan adalah bahwa peluru diarahkan ke kepala 1 orang, yang lainnya ke jantungnya, dan orang yang ketiga ditembak dengan 6 atau 7 peluru di badan,” ucapnya.

Dia mengingatkan kondisi dekomposisi membuat sulit untuk menarik kesimpulan pasti.

Para pekerja bantuan tersebut menghilang pada tanggal 23 Maret 2025 saat melakukan misi penyelamatan di daerah Tal as-Sultan, Rafah, setelah daerah tersebut diserang oleh pasukan penjajah Israel. (*/Mey)

Bagikan: