Internasional, gemasulawesi – Menurut sumber setempat, para penjajah Israel mendirikan pos kolonial baru di tanah yang merupakan milik penduduk Palestina di Desa al-Taybeh di sebelah timur Kota Ramallah.
Sumber-sumber melaporkan para penjajah mendirikan pos paling depan di atas reruntuhan rumah milik keluarga Palestina yang terusir sekitar setahun yang lalu setelah terjadinya serangkaian serangan kekerasan.
Selama bulan Mei, Komisi Kolonisasi dan Perlawanan Tembok mencatat upaya para penjajah untuk mendirikan 15 pos paling depan baru, terutama di lahan peternakan dan pertanian.
Diketahui bahwa pos-pos terdepan ini tersebar di beberapa provinsi, yakni 6 di Ramallah dan al-Bireh, masing-masing 1 di Yerikho dan Nablus, serta masing-masing 2 di Salfit, Tubas, dan Bethlehem.
Baca Juga:
Penjajah Israel Menyerang Deir Dibwan di Tepi Barat dan Melukai 10 Warga Palestina
Di sisi lain, Koalisi Armada Kebebasan atau FFC mengecam ‘ancaman’ penjajah Israel untuk menyerang kapalnya yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan mematahkan blokadenya.
Menurut pengacara HAM dan anggota komite pengarah FFC, Huwaida Arraf, penjajah Israel tidak mempunyai kewenangan hukum untuk mengendalikan atau memberlakukan penutupan maritim di Jalur Gaza.
“Oleh sebab itu, tidak mempunyai dasar hukum untuk mencegat Madleen,” ujarnya.
Dia menambahkan tindakan yang seperti itu akan menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum maritim internasional dan pelanggaran langsung terhadap perintah mengikat ICJ yang mengharuskan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Jalur Gaza.
Baca Juga:
Penjajah Israel Tempatkan Blok Beton di Sekitar Beberapa Mata Air di Lembah Yordan Utara
Anggota lainnya di atas kapal, Yasemin Acar, menyatakan pihaknya menyerukan kepada orang-orang yang mempunyai hati nurani, lembaga-lembaga, dan pemerintah untuk mengambil tindakan sekarang, menuntut agar penjajah Israel menahan diri dari menyerang Madleen dan membela kehidupan serta martabat di Jalur Gaza.
Di sisi lain, Yayasan Kemanusiaan Gaza yang kontroversial menyampaikan beberapa lokasi bantuannya di Jalur Gaza akan tetap ditutup pada hari Kamis meski warga Palestina terus menderita kelaparan. (*/Mey)