Kupas tuntas, gemasulawesi – Dalam gemuruh hingar-bingar Las Vegas yang dulu berkilau, sebuah kisah penuh adrenalin dan keseruan berlalu seperti kilatan cahaya neon.
Army of The Dead sebuah inovasi yang menghantarkan kita ke dunia zombie dengan cara yang belum pernah terpikir sebelumnya.
Berbekal durasi 148 menit, film ini tak sekadar menyuguhkan keganasan zombie biasa.
Sudut pandang baru ini memperlihatkan kepada kita sisi yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Zombie tak lagi hanya sosok kaku dan seram yang merayap lamban.
Dalam Army of The Dead, mereka membangkitkan kehidupan baru dengan kecerdasan yang mengerikan.
Takdir Las Vegas berubah drastis ketika wabah melanda, mengubah penduduk menjadi makhluk buas yang mempawah habis segalanya di hadapannya.
Namun, dalam gurun pasir yang menghangat, sekelompok orang berdiri teguh di tengah bencana.
Misi yang berani menjarah kasino yang di tengahnya berhembus angin ketidakpastian dan pengkhianatan.
Kehidupan para anggota tim tergantung pada beningnya strategi dan tajamnya senjata yang mereka genggam.
Dalam setiap detik, nyawa mereka meronta melawan ancaman ribuan zombie yang haus darah.
Pemandangan tak terlupakan menghiasi layar: para penjaga terakhir Las Vegas yang menolak tunduk pada kehancuran.
Ada yang menyerang dengan senjata, menghancurkan zombie dengan keberanian melampaui batas, sementara yang lain memilih perlindungan di balik tembok besar yang mereka bangun.
Kekompakan dan keberanian mereka mengilhami, menjadi nyanyian pahlawan yang bertahan dalam kengerian.
Di tengah kekacauan ini, Scott Ward yang diperankan oleh Dave Bautista, seorang mantan prajurit pemburu zombie, memilih jalannya sendiri.
Dari menjual burger hingga menjadi pemimpin sebuah ekspedisi berbahaya, perjalanannya adalah gambaran tentang transformasi dan keberanian.
Tawaran yang tak bisa ditolak datang dari Bly Tanaka yang diperankan oleh Hiroyuki Sanada, pemilik kasino yang menginginkan harta karunnya kembali dari tengah lautan zombie.
Hadiahnya adalah daya tarik yang tak bisa ditolak uang dalam jumlah yang bisa mengubah hidup.
Sebuah kelompok terbentuk di bawah komando Scott Ward dengan sembilan jiwa yang masing-masing membawa latar belakang dan tujuan mereka sendiri.
Persenjataan dan keberanian menjadi sekutu mereka saat mereka merentangkan langkah pertama dalam zona bahaya zombie.
Sasaran mereka adalah brankas dalam kasino yang mencengangkan, milik Bly Tanaka.
Tetapi waktu melawan mereka, karena bom penghancur yang diatur pemerintah mengancam untuk mengubah Las Vegas menjadi puing dan abu.
Dalam medan perang yang tak biasa ini, pertanyaannya adalah apakah mereka mampu menyelesaikan misi keberanian ini.
Dari mana asal mula wabah zombie yang mengerikan?
Jawaban-jawaban ini menanti para penonton yang berani menelusuri jalan yang diterangi oleh keberanian, pengorbanan, dan ketegangan.
Army of The Dead tak hanya sekadar film, ia adalah sebuah petualangan melalui lanskap yang tak terduga.
Dalam kekacauan, mereka menemukan arti sesungguhnya dari keberanian dan tekad.
Dalam kilatan mata neon dan dentuman senjata, kisah ini memancarkan kehidupan di tengah mati yang bergentayangan.
Menontonnya seperti menyaksikan orkestra emosi yang menggetarkan, menciptakan melodi yang tak terlupakan di tengah-tengah kerumunan zombie. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News