Kupas Tuntas, gemasulawesi – Candi Jolotundo adalah sebuah bangunan bersejarah yang memiliki kedudukan istimewa dalam warisan budaya Jawa Timur.
Candi Jolotundo ini memiliki akar yang dalam dalam sejarah kerajaan Jawa dan terkait erat dengan nama-nama besar seperti Raja Udayana dan Raja Airlangga.
Candi Jolotundo ini adalah salah satu contoh nyata dari pengaruh kuat agama dan budaya Hindu-Buddha di Jawa pada masa lalu.
Sejarah Candi Jolotundo diawali dengan kisah Raja Udayana, seorang penguasa yang dianggap sebagai pendiri Kerajaan Singasari.
Setelah puteranya, Raja Airlangga dinobatkan sebagai Raja Sumedang Kahuripan, Raja Udayana memerintahkan pembangunan Candi Jolotundo sebagai tempat pertirtaan dan peribadatan.
Candi ini dianggap sebagai hadiah dan wujud dukungan atas kesuksesan Raja Airlangga sebagai penguasa.
Baca juga: Belajar Sejarah di Wisata Candi Pawon Magelang Jawa Tengah, Memukau dengan Batu Andesitnya
Salah satu aspek yang membuat Candi Jolotundo selalu dipadati oleh pengunjung adalah kepercayaan kuat bahwa mata air di tempat ini memiliki sifat penyembuhan.
Air dari mata air ini adalah daya tarik utama yang membuat orang datang dari berbagai daerah, bahkan luar daerah untuk mengunjungi candi ini.
Pengunjung sering membawa sejumlah wadah untuk mengambil air dari mata air ini dan membawanya pulang, dengan harapan akan mendapatkan manfaat penyembuhan.
Alamat Candi Jolotundo adalah di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Letaknya yang strategis dan aksesibilitasnya yang baik menjadikannya tempat yang mudah dijangkau oleh wisatawan yang ingin merasakan pesona sejarah dan alam di Jawa Timur.
Candi Jolotundo adalah tempat yang menggabungkan keindahan alam dengan nilai sejarah yang mendalam.
Baca juga: Belajar Sejarah di Wisata Candi Pawon Magelang Jawa Tengah, Memukau dengan Batu Andesitnya
Peninggalan dari masa lalu ini menjadi bukti jelas pengaruh agama Hindu-Buddha di wilayah ini dan juga merupakan saksi bisu dari kebijaksanaan Raja Udayana dalam mendukung putranya.
Bagi banyak orang, kunjungan ke Candi Jolotundo tidak hanya menjadi pengalaman spiritual, tetapi juga menjadi upaya untuk menyambungkan diri dengan akar sejarah dan budaya yang kaya di Jawa Timur. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News