Kupas Tuntas, gemasulawesi - Candi Cangkuang adalah sebuah peninggalan sejarah yang memukau, tersembunyi di desa yang sunyi di Garut, Jawa Barat.
Diketahui sebagai candi Hindu tertua di Jawa Barat, keberadaannya menandai kejayaan masa lalu.
Ditemukan pada tahun 1966 oleh Drs. Uka Tjandra Sasmita, seorang ahli purbakala, Candi Cangkuang telah menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yang melintasi masa ribuan tahun.
Penggalian dan penelitian yang intens dilakukan pada tahun 1967-1968 mengungkapkan lebih banyak tentang warisan sejarah yang dimiliki Indonesia.
Candi Cangkuang, yang terletak sekitar 19 kilometer dari pusat kota Garut, memikat para pengunjung dengan pesonanya yang kuno namun memikat.
Perjalanan ke candi ini membawa wisatawan melalui perjalanan waktu, mengingatkan mereka akan keagungan peradaban masa lalu.
Melintasi danau dengan rakit adalah bagian dari pengalaman yang tak terlupakan.
Pemandangan alam yang menakjubkan, dengan gunung-gunung yang menjulang di kejauhan, menambahkan keindahan perjalanan tersebut.
Tidak heran jika perjalanan ini menjadi bagian yang dinanti-nantikan dari kunjungan ke Candi Cangkuang.
Sesampainya di kawasan candi, pengunjung dapat merasakan kedamaian yang langka di era modern ini.
Suasana damai desa, dikelilingi oleh kehijauan danau dan hijaunya pepohonan, memberikan kesempatan untuk bersantai dan merenung.
Kompleks permukiman adat Kampung Pulo, dengan sejarahnya yang unik, menambahkan dimensi baru pada pengalaman wisatawan.
Hanya terdiri dari enam kepala keluarga dan enam bangunan, kampung ini adalah gambaran hidup dari masa lalu yang masih hidup hingga hari ini.
Candi Cangkuang bukan hanya tentang sejarah Hindu, tetapi juga tentang jejak Islam di Indonesia.
Arca Dewa Syiwa dan makam kuno yang terdapat di tempat ini menjadi titik penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Barat.
Bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan kebudayaan, museum di kawasan wisata Candi Cangkuang menawarkan koleksi yang berharga.
Di sinilah mereka dapat menyelami lebih dalam ke dalam cerita yang tersembunyi di balik dinding-dinding kuno candi. (*/CAM)