Kupas Tuntas, gemasulawesi – Gerhana matahari adalah fenomena langka dan menakjubkan yang terjadi ketika bulan melintas di antara matahari dan bumi, sehingga menghalangi sinar matahari yang biasanya mencapai bumi.
Proses terjadinya gerhana matahari dimulai ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, dan garis bayangan bulan menyentuh bumi.
Wilayah yang berada di bawah bayangan bulan mengalami kondisi gelap total atau sebagian dan menjadi suatu gerhana matahari.
Pada saat terjadinya gerhana matahari total, bayangan bulan yang disebut umbra sepenuhnya menutupi matahari sehingga menyebabkan kondisi gelap total.
Baca juga: Saat Gerhana Matahari Merubah Segalanya, Kisah Unik Dibalik Perilaku Hewan di Alam Liar
Namun, pada saat gerhana matahari cincin, bayangan bulan hanya menutupi sebagian permukaan matahari, sehingga terlihat seperti cincin.
Pada gerhana matahari sebagian, hanya sebagian kecil permukaan matahari yang tertutupi oleh bayangan bulan.
Perlu dicatat bahwa gerhana matahari hanya terjadi pada saat bulan berada dalam fase purnama, yaitu ketika bulan berada di posisi yang sama dengan matahari.
Ini karena pada saat itu, bayangan bulan dapat mencapai bumi dan menutupi matahari. Adapun jarak antara matahari, bulan, dan bumi juga mempengaruhi terjadinya gerhana matahari.
Jika jarak antara matahari dan bumi lebih jauh daripada jarak antara bulan dan bumi, maka bayangan bulan tidak akan mencapai bumi dan gerhana matahari tidak akan terjadi.
Dalam kesimpulannya, gerhana matahari terjadi ketika bulan berada di antara matahari dan bumi dan bayangan bulan mencapai bumi.
Gerhana matahari dapat terjadi dalam tiga jenis yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari sebagian.
Proses terjadinya suatu gerhana matahari sangat tergantung pada posisi relatif matahari, bulan, dan bumi, dan menjadi fenomena alam yang menakjubkan dan menarik untuk dipelajari. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News