Tidak Kuat Menahan Kesedihan, Sekjen PDI P Menangis Saat Ceritakan Keputusan Jokowi yang Dianggap Berbeda dengan Partai

Ket. Foto : Sekjen PDI P Menangis Karena Tidak Kuat Menahan Sedih Terkait Sikap Jokowi (Foto/X/@66Hasto/@jokowi)

Nasional, gemasulawesi – Perang dingin antara Jokowi dan PDI-P masih bergulir, dengan yang terbaru Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, yang dikabarkan menangis saat menceritakan keputusan Jokowi yang dianggap berbeda dengan partai yang menaunginya sekarang.

Dalam wawancara di sebuah podcast yang disiarkan hari Kamis malam, tanggal 9 November 2023, Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengakui dia tidak bisa berbohong bahwa seluruh elemen pendukung PDI-P saat ini sedang dalam keadaan bersedih karena Jokowi.

Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto terlihat tidak dapat membendung air matanya dengan suara yang terbata-bata.

Baca: Sambut Baik Penunjukan Suhartoyo Jadi Ketua MK, TPN Ganjar dan Mahfud Nilai Miliki Rekam Jejak Mumpuni

Jari-jari tangannya juga terus bergemeletak di meja dengan nafas yang tertahan.

Menurut Hasto Kristiyanto, apa yang terjadi akhir-akhir ini bukan pada seberapa sakitnya karena pihaknya telah terbiasa dengan rasa sakit itu.

“Sakitnya ya kami tidak dapat menutup mata,” katanya.

Baca: Malang Melintang dan Menempuh Jalan yang Panjang, Begini Perjalanan Karier Suhartoyo di Mahkamah Konstitusi

Diakui Hasto, sejak awal Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, telah mengawal dan mendampingi Jokowi sejak dirinya masih sebagai walikota Solo.

“Para kader dan akar rumput lain terus bertanya pada saya tentang sikap Pak Jokowi yang saya jawab setiap orang dapat berubah,” ujarnya.

Ditambahkannya jika manusia berubah karena sisi-sisi gelap kekuasaan.

Baca: Kini Ketua Mahkamah Konstitusi, Ini Perjalanan Karier Kehakiman Suhartoyo yang Ternyata Pernah Terlibat Kontroversi

“Situsasi seperti itu telah saya alami sejak bulan April lalu,” tandasnya.

Hasto melanjutkan jika pada akhirnya pihak PDI-P telah mentekadkan suatu semangat baru sehingga baju hitam yang dia pakai ini bukan lagi sebagai simbol kesedihan.

Diketahui sikap Jokowi yang dimaksud adalah restu yang diberikan olehnya kepada Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Baca: Profil Suhartoyo, Ketua Mahkamah Konstitusi Baru Pengganti Anwar Usman yang Miliki Perjalanan Karier Kehakiman Hebat

Di sisi lain, Jokowi merupakan kader PDI-P yang mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Namun, di lain kesempatan, Jokowi menegaskan dia mendukung semua pasangan capres dan cawapres di pilpres kali ini dan menjamin akan netral meskipun putra sulungnya mengikuti pemilu.

Sementara itu, Hasto Kristiyanto juga sempat menyindir tentang seseorang yang 2 hari langsung menjadi ketua umum.

Baca: Gantikan Anwar Usman, Suhartoyo Terpilih Jadi Ketua Mahkamah Konstitusi yang Baru

Menurutnya kaderisasi partai merupakan hal penting dan kelembagaan partai adalah hal yang vital karena akan ada banyak tahapan yang harus dilalui, mulai dari pendidikan politik hingga ditugaskannya kader partai yang dimaksud. (*/Mey)

 

Bagikan: