Pria Berprofesi Nelayan di Balikpapan Diduga, Terpengaruh Alkohol dan Menghilang Setelah Terjun ke Sungai Terseret Arus yang Deras

Karena terpengaruh alkohol pria yang berprofesi nelayan ini nekat terjun ke sungai Source: (Foto/Istock)

Kalimantan Timur, gemasulawesi - Diperkirakan karena pengaruh alkohol, seorang seorang pria yang biasa bekerja sebagai nelayan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, memilih untuk melompat ke dalam sungai yang arusnya deras

Pada hari Rabu, 17 April 2024 insiden tragis itu terjadi menyebabkan pria tersebut hilang dan terseret oleh arus sungai yang deras.

Menyikapi peristiwa tersebut, Basarnas Balikpapan segera menindak lanjuti dengan mengirimkan tim dan peralatan ke tempat terakhir di mana korban terlihat, yaitu di Sungai Manggar, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur.

Tim pencarian dan penyelamatan gabungan tersebut menggunakan dua perahu karet yang dimiliki oleh Basarnas dan BPBD Balikpapan untuk melakukan penyisiran di sekitar sungai dengan radius pencarian mencapai 1,5 kilometer.

Baca Juga:
Harga Beras Naik Tinggi, PJ Gubernur Kalimantan Timur Minta Pedagang Tidak Ambil Keuntungan Terlalu Banyak

Dwi Adi Wibowo, yang menjabat sebagai Komandan Regu 1 Basarnas Balikpapan, menjelaskan bahwa berdasarkan laporan masyarakat, korban yang dikenal dengan inisial MA dan berusia 27 tahun, berada dalam keadaan mabuk setelah menghadiri sebuah pesta minuman keras.

“Di bawah pengaruh alkohol dia nekat melompat ke Sungai Manggar yang arusnya deras, ujar Dwi Adi Wibowo.

Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut berusaha untuk membujuk korban agar kembali ke daratan, namun upaya tersebut ditolak oleh korban.

Tidak lama setelah insiden tersebut, pria tersebut hilang dan terbawa oleh aliran sungai yang deras dengan cepat.

Baca Juga:
Gelombang Tinggi di Wilayah Perairan, Sejumlah Nelayan di Pacitan Tidak Berani Melaut

“Bahwa tim pencarian dan penyelamatan gabungan telah melakukan berbagai upaya, termasuk menggunakan alat sonar, untuk mencari korban yang diduga tenggelam akibat arus sungai,” ujar Dwi Adi Wibowo.

Pada waktu antara pukul 14.00 hingga 16.00 WITA, tim tersebut juga melakukan upaya penyelaman ke dasar sungai di beberapa titik yang dicurigai sebagai tempat korban berada.

Namun, upaya tim pencarian dan penyelamatan terkendala oleh derasnya arus Sungai Manggar dan rendahnya jarak pandang di dasar sungai, yang hanya sekitar setengah meter. Kondisi air yang keruh juga menyulitkan upaya pencarian.

Hingga kini, alasan di balik keputusan tragis korban untuk melompat ke sungai masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan secara pasti.

Bagikan: