Terjebak Kemacetan di Jalan Trans Sulawesi Selama 2 Hari, Truk Pengangkut Ternak Ini Terpaksa Buang Beberapa Ayamnya yang Mati ke Jurang

Truk yang membawa ternak terjebak macet 2 hari di Jalan Trans Sulawesi Luwu Timur, ayam mati dibuang ke jurang. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @memomedsos_official

 

Sulawesi Selatan, gemasulawesi - Kejadian tragis terjadi di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan.

Sebuah truk yang mengangkut ayam terjebak kemacetan parah selama dua hari di Jalan Trans Sulawesi hingga menyebabkan banyak ayam yang diangkut mati.

Sopir truk bersama kernetnya akhirnya terpaksa membuang bangkai ayam-ayam tersebut ke jurang di pinggir Jalan Trans Sulawesi tersebut.

Peristiwa ini segera menjadi viral, memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan pihak berwenang.

Baca Juga:
Upaya Peningkatan Layanan Kesehatan, RS Anuntaloko Parigi Moutong Kini Mulai Menerapkan Rekam Medis Elektronik

AKP Muh Ali yang merupakan Kasat Lantas Polres Lutim pun telah membenarkan kejadian naas ini

"Iya memang benar ada truk bermuatan ayam yang terjebak macet selama 2 hari sampai ternaknya itu mati, lalu sopir bersama kernetnya buang bangkai ayamnya ke jurang di pinggir jalan itu," kata Ali, dikutip pada Sabtu, 22 Juni 2024.

Dalam keterangannya, Ali menjelaskan jika kemacetan di Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Lutim itu mulai terjadi sejak Sabtu, 15 Juni 2024 lalu.

Kemacetan ini diduga disebabkan oleh peningkatan volume kendaraan serta adanya beberapa titik jalan yang mengalami kerusakan, yang membuat arus lalu lintas tersendat.

Baca Juga:
Potensi Bisnis, Wali Kota Sebut Pengolahan Ikan Tangkapan Laut Bitung Menjadi Industri Terbesar Perikanan di Indonesia

Kondisi ini semakin diperburuk oleh kurangnya pengaturan lalu lintas yang efektif di wilayah tersebut.

Selama dua hari tersebut, truk pengangkut ayam tidak dapat bergerak dengan lancar.

Kondisi di dalam truk menjadi sangat tidak kondusif bagi ayam-ayam yang diangkut.

Tanpa suplai udara yang cukup dan kondisi yang memadai, banyak ayam yang mati pada Minggu sekitar pukul 12.00 WITA.

Baca Juga:
Waduh! Aksi Pengunjung Taman Safari Masukkan Wortel ke Hidung Rusa dan Beri Makan Kuda Nil dengan Sampah Plastik Ini Viral di Media Sosial

Sopir dan kernet truk tidak memiliki pilihan lain selain membuang bangkai ayam ke jurang di pinggir jalan agar tidak menimbulkan bau busuk dan mengganggu kesehatan para pengguna jalan lainnya.

Namun, tindakan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai pencemaran lingkungan akibat pembuangan bangkai secara sembarangan.

Peristiwa ini segera menjadi viral di media sosial, dengan banyak netizen yang mengungkapkan keprihatinan dan kekecewaan mereka.

Video dan foto-foto ayam yang mati dan dibuang ke jurang menyebar luas, menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.

Baca Juga:
Mengungkap Keunikan dan Sejarah di Petroleum Geopark Wonocolo, Yuk Kunjungi Destinasi Wisata Migas Eksotis Bojonegoro

“Aparat setempat gak bantu urai kemacetan? Yang di kota aja kalau macet ya kadang dibiarin aja gak ada petugas,” tulis akun @irw***.

Banyak yang mengecam kondisi infrastruktur jalan yang buruk dan kurangnya penanganan yang cepat dan tepat dari pihak berwenang.

“Sulawesi memang begitu, sering banget terjebak macet berhari-hari. Bisa karena jalan rusak, longsor, banjir, dll. Contohnya kemarin di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, seminggu sampai dua minggu jalan Trans Sulawesi tidak bisa lewat di Sambandete karena banjir. Seharusnya ada proyek jembatan, tapi mangkrak dari 2019. Banjir terus itu jalan. Sekalinya bisa lewat naik pincara. Kalau mobil 500-700 ribu tarifnya, kalau motor 100 ribu. Jaraknya tidak panjang, paling 1-2 km saja,” tulis akun @bun***.

Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian dan pemerintah setempat.

Baca Juga:
Aksi Pria di Palembang yang Tak Sengaja Injak Gas Mobil Brio hingga Tabrak Pintu Kaca Showroom Ini Viral, Begini Kronologinya

Mereka diharapkan dapat mencari solusi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Salah satu langkah yang bisa diambil adalah memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak serta mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan parah, terutama di jalur-jalur yang sering dilalui kendaraan pengangkut barang. (*/Shofia)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini