Parigi Moutong, gemasulawesi – Menurut laporan, RME atau Rekam Medis Elektronik sekarang telah mulai diterapkan di RS Anuntaloko Parigi yang berada di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.
Disebutkan jika hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan di Kabupaten Parigi Moutong.
Kepala RS Anuntaloko Parigi, dr Revi Tilaar, mengatakan rekam medis elektronik adalah salah satu sub sistem informasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan sub sistem yang lainnya pada fasilitas kesehatan.
Hal tersebut disampaikannya kemarin, tanggal 21 Juni 2024, di Parigi Moutong.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menjelaskan penggunaan rekam medis elektronik adalah bagian dari upaya transformasi digital di bidang kesehatan dengan tujuan untuk memperkuat manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Menurutnya, terobosan ini dipandang perlu untuk diterapkan di RS Anuntaloko Parigi, sebagaimana Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2023, yakni bahwa sistem informasi rumah sakit merupakan suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang mengintegrasikan dan memproses seluruh alur proses pelayanan.
“Itu dilakukan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan ataupun prosedur administrasi,” katanya.
dr Revi Tilaar menyatakan jika hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan informasi secara tepat dan akurat, serta juga merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan.
“Dalam Permenkes Nomor 82 Tahun 2013 juga disebutkan jika sistem informasi manajemen rumah sakit harus dapat dilakukan integrasi dengan program pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Dia menambahkan jika selain itu, harus juga mampu meningkatkan dan membantu proses pelayanan kesehatan yang mencakup kecepatan, akurasi, peningkatan pelayanan, integrasi, peningkatan efisiensi dan juga kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional.
“Selain itu, termasuk dengan kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan juga kecepatan identifikasi masalah serta kemudahan dalam hal penyusunan strategi dalam pelaksanaan manajerial, termasuk transparansi, budaya kerja dan juga koordinasi antar unit kerja,” ucapnya.
Dia menegaskan pihaknya terus berupaya meningkatkan inovasi pelayanan dengan menyesuaikan perkembangan zaman agar penerapanannya relevan dengan kondisi yang ada saat ini. (*/Mey)