Bojonegoro, gemasulawesi - Sebuah insiden tragis terjadi di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro.
Dimana ada seorang pria di Desa Sukoharjo yang mendadak ditemukan tewas mengenaskan di pinggir rel kereta api.
Diduga pria tersebut tewas akibat tertabrak atau dengan sengaja menabrakkan diri ke Kereta Api Blambangan Ekspres di yang melayani rute Surabaya - Jakarta.
Identitas pria tersebut belum diketahui, namun pihak kepolisian mengonfirmasi penemuan surat wasiat di dekat jasad korban.
Kapolsek Kalitidu, AKP Saefudinuri, menyatakan bahwa pihaknya telah berada di tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat, 21 Juni 2024 pagi hari untuk melakukan evakuasi korban.
“Betul tadi pagi kita sudah di TKP dan mengevakuasi korban,” kata Saefudinuri kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan penemuan di TKP, ada indikasi kuat bahwa korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke kereta api.
Di sekitar lokasi kejadian, selain surat wasiat, ditemukan juga uang dalam amplop berjumlah 14 ribu rupiah.
Surat yang diduga ditulis oleh korban ini menjadi salah satu petunjuk utama bagi polisi dalam menyelidiki motif di balik insiden tragis ini.
Pihak kepolisian saat ini sedang berusaha untuk mengidentifikasi korban serta memahami alasan di balik tindakan nekat tersebut.
Surat wasiat yang ditemukan diharapkan bisa memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai identitas dan latar belakang korban.
Kejadian ini sontak menghebohkan warga sekitar.
Warga Desa Sukoharjo yang pertama kali menemukan jenazah segera melaporkan kepada pihak berwajib.
Proses evakuasi jenazah juga menarik perhatian banyak warga yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai insiden yang terjadi di desa mereka.
Beberapa warga mengaku melihat korban berjalan di sekitar rel kereta api sebelum kejadian, namun tidak ada yang menyangka bahwa pria tersebut akan mengakhiri hidupnya dengan cara tragis tersebut.
"Kami melihat dia seperti orang yang sedang bingung, tidak menyangka akan terjadi seperti ini," ungkap salah seorang warga.
AKP Saefudinuri menjelaskan bahwa proses identifikasi jenazah akan melibatkan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk uji forensik.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau mengenali ciri-ciri korban untuk segera melapor ke polisi guna membantu proses identifikasi.
Surat wasiat yang ditemukan di tempat kejadian menjadi fokus utama penyelidikan.
Adapun isi dari surat tersebut adalah sebagai berikut :
“Pak, aku nggak punya tempat tinggal. Aku hidup sebatang kara. Orang tua, saudara nggak punya. Aku nggak menikah. Di sini bumi Allah, di mana-mana bumi Allah. Pak, tolong mayatku atau jasadku makamkan dekat sini saja. Terima kasih.”
Polisi juga akan memeriksa latar belakang kehidupan korban, termasuk kemungkinan adanya masalah pribadi atau tekanan yang dialaminya.
Uang sejumlah Rp14 ribu yang ditemukan bersama surat wasiat juga menjadi bagian dari penyelidikan.
Meskipun jumlahnya tidak signifikan, uang tersebut mungkin memiliki arti khusus bagi korban atau merupakan bagian dari pesan yang ingin disampaikan melalui surat wasiatnya.
Baca Juga:
Hari Ulang Tahun Presiden Jokowi, Istana Sebut Tidak Ada Acara Khusus yang Diadakan
Kematian pemuda ini pun menuai beragam komentar dari netizen.
“Kalian mungkin tidak akan merasakan kalau bukan di posisi beliau, jadi jangan menghujat. Doakan saja yang terbaik. Kalau cuma bicara saja memang mudah, yang berkomentar tolol, sengsara di akhirat biarlah itu urusan dia dengan Tuhan. Jangan merasa paling ahli surga padahal dosa kita masing-masing masih banyak dan belum tentu juga kita masuk surga,” tulis akun @wah***.