Akibat Hujan dengan Intensitas Sedang hingga Lebat, Banjir Bandang Melanda 2 Desa di Kecamatan Toribulu Parigi Moutong

Ket. Foto: Evakuasi Warga MD yang Terseret Arus Banjir Source: (Foto/Dok Basarnas Palu)

Parigi Moutong, gemasulawesi – Menurut laporan, banjir bandang melanda 2 desa yang ada  di Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.

Diketahui jika banjir bandang tersebut melanda Desa Sibalago dan Desa Sienjo akibat bertemunya air laut pasang dan banjir yang meluap dari Sungai Toribulu.

Laporan yang sama menyatakan jika peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu, tanggal 23 Juni 2024 pada pukul 04.38 WIB di Kabupaten Parigi Moutong.

Baca Juga:
Laporkan Kepala Sekolah Terkait Dugaan Korupsi dan Pungli, Orang Tua Siswa SMA Negeri 8 Medan Tak Terima Anaknya Ditinggal Kelas

Menurut Pusdalops BPBD Kabupaten Parigi Moutong, laporan diterima oleh pihak mereka pada hari yang sama pada pukul 05.40 WIB.

“Dari 3 orang yang dilaporkan hanyut, 1 orang berinisial MD telah ditemukan dan 2 korban lainnya masih belum ditemukan serta masih dilakukan pencarian,” ucap mereka.

Di sisi lain, setelah menerima laporan tersebut, Gubenur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura, dikabarkan langsung bergerak cepat.

Baca Juga:
Mobil Pajero Tabrak Truk, Kecelakaan Maut di Tol Semarang Batang Tewaskan Empat Orang, Begini Pengakuan Pengemudi yang Selamat

Tenaga Ahli Komunikasi Gubernur, Andono Wibisono, dalam keterangannya hari ini, 23 Juni 2024, mengatakan setelah mendengar banjir bandang terjadi di 2 desa yang ada di Kabupaten Parigi Moutong, Gubernur Sulteng meminta Kalak BPBD Sulawesi Tengah untuk segera assesment peristiwa.

“Hal itu dilakukan dengan mengerahkan peralatan berat, evaluasi korban dan juga pengungsi, serta bantuan pangan dan juga obat-obatan yang dibutuhkan para pengungsi,” katanya.

Dia menambahkan akibat banjir bandang tersebut, puluhan warga terdampak.

Baca Juga:
Anak Lepas Pengawasan hingga Nyaris Tertabrak, Seorang Bapak di Medan Ngamuk dan Melempari Mobil dengan Bungkus Belanjaan

“Untuk rinciannya, 30 keluarga di Desa Sienjo dan 90 KK di Desa Sibalago,” ujarnya.

Dia melanjutkan jika banjir bandang itu juga memutuskan 1 jembatan yang menghubungkan kedua desa tersebut.

Masyarakat setempat dan juga pihak yang berwenang terus bekerja sama untuk bersama-sama menanggulangi dampak bencana.

Baca Juga:
Diikuti Sekitar 50 Kontingen dari Berbagai Daerah, Karnaval Karawo Akan Digelar pada Puncak Pelaksanaan GKK 2024

Selain itu, juga untuk membantu warga yang terdampak bencana untuk dapat segera menjalani kehidupan seperti semula.

Tim SAR yang dibantu oleh masyarakat sekitar juga menyusuri aliran sungai serta daerah-daerah yang kemungkinan dapat menjadi lokasi keberadaan korban banjir bandang yang belum ditemukan.

Selain korban jiwa, kerugian material juga dialami masyarakat sekitar. (*/Mey)

Bagikan: