Internasional, gemasulawesi – Dr Amber Alayyan merupakan seorang dokter yang berasal dari Doctors Without Borders dan menjadi salah satu dokter yang hingga kini masih bertahan di Jalur Gaza untuk merawat pasien-pasiennya yang terluka.
Dr Amber Alayyan mengakui jika tidak ada di dunia ini dokter yang bangun di pagi hari dan mengatakan jika dia akan mengamputasi seorang anak tanpa ada anastesi untuknya.
Dr Amber Alayyan menyebutkan bahwa tentu saja tidak ada juga yang ingin melihat anak-anak menderita.
Dr Amber Alayyan yang juga merupakan wakil manajer program badan amal itu menyampaikan di Jalur Gaza, yang menjadi wilayah utama sasaran dari serangan penjajah Israel, yang terjadi adalah konflik moral yang harus dihadapi rekan-rekan dokternya setiap hari.
“Itu terjadi ketika kami harus merawat mereka yang datang dengan jumlah yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya ke rumah sakit yang hampir tidak lagi memiliki fungsi untuk itu.
Dr Amber Alayyan menuturkan saat para dokter harus mengambil keputusan yang harus diambil dalam hitungan detik untuk menentukan siapa yang harus selamat dan siapa yang harus mati, serta siapa yang tidak memiliki waktu untuk menyelamatkannya, maka nalurilah yang mendapatkan serangan.
Salah satu dokter yang lain yang merupakan dokter bedah plastik, Mohamed S Ziara, mengakui dia harus bekerja dalam shift yang dapat mencapai 14 jam per harinya selama 6 hari dalam seminggu.
Mohamed S Ziara merupakan dokter yang bekerja di RS European Gaza yang terletak di Khan Younis.
“Situasi ini adalah bencana dimana saya sendiri tidak pernah melihatnya sebelumnya dan juga mengalaminya,” akunya.
Baca Juga:
Tempat Warga Sipil Terjebak, Tank Penjajah Israel Dilaporkan Tembaki RS Nasser di Khan Younis
Mohamed S Ziara juga merupakan dokter yang pernah mengalami serangan yang dilakukan penjajah Israel di tahun 2014.
Sebelum bekerja di rumah sakit yang sekarang, Ziara pernah bekerja di RS Al Shifa.
“Para rekan dokter yang lain, termasuk saya belum pernah melihat aksi militer apa pun di dalam rumah sakit, seperti yang sekarang ini dilakukan tentara penjajah Israel,” ungkapnya. (*/Mey)