Ikut Serta dalam Pertemuan Kabinet Perang, Kepala Mossad Beri Pengarahan Terkait Negosiasi Terbaru

Ket. Foto: Kepala Mossad Dilaporkan Memberikan Pengarahan Terkait Negosiasi Terbaru dalam Pertemuan Kabinet Perang
Ket. Foto: Kepala Mossad Dilaporkan Memberikan Pengarahan Terkait Negosiasi Terbaru dalam Pertemuan Kabinet Perang Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, kepala Mossad yang merupakan badan mata-mata milik penjajah Israel, David Barnea, dilaporkan ikut serta dalam pertemuan yang dilakukan dengan Kabinet Perang penjajah Israel.

Dalam pertemuan tersebut, kepala Mossad, David Barnea, memberi tahu mereka yang hadir mengenai 9 poin rencana yang dia kembalikan setelah sebelumnya bertemu dengan para mediator di Eropa.

Dalam rencana yang diungkapkannya, untuk negosiasi terbaru, di tahap pertama akan ada jeda pertempuran yang direncanakan untuk 35 hari.

Baca Juga:
Tegaskan Kerja UNRWA Penting, Human Rights Watch Sebut Penangguhan Pendanaan Dapat Mempercepat Kelaparan di Gaza

Dalam jeda pertempuran tersebut, nantinya akan ada sekitar 35 tawanan yang dibebaskan.

Setelah jeda 35 hari, menurut rencana akan ada waktu sekitar 1 minggu lagi dimana itu merupakan waktu untuk mendiskusikan bagaimana mereka akan membebaskan sisa tawanan yang masih ada.

Untuk fase kedua yang dipaparkan oleh kepala Mossad, adalah kombatan yang jika diartikan merupakan status hukum dari seseorang yang memiliki hak untuk terlibat dalam peperangan selama konflik.

Baca Juga:
Ditangkap dari Berbagai Wilayah, Kelompok Hak Asasi Manusia Ungkap Penjajah Israel Tolak Berikan Informasi tentang Tahanan Palestina

Untuk fase pertama yang disebutkan sebelumnya, perempuan, anak-anak, lansia dan mereka yang mungkin memerlukan perawatan medis akan diamati.

Namun, hal yang juga tidak dibahas dalam kesepakatan tersebut adalah berapa banyak tahanan Palestina yang nantinya akan dibebaskan sebagai imbalan yang menyebabkan terjadinya banyak ketegangan di pemerintahan penjajah Israel.

“Tetap tidak akan ada konsesi besar yang diberikan oleh penjajah Israel,” tegas kantor perdana menteri penjajah Israel.

Baca Juga:
Susul Kehancuran Skala Besar di Jalur Gaza, Diamnya Komunitas Internasional Disebut Sulit Dipercaya

Dalam laporan terbaru, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menyampaikan jika militer penjajah Israel melakukan penembakan besar-besaran dalam penggerebekan yang dilakukan di RS Al-Amal yang berada di Khan Younis.

Riyad Mansour yang merupakan utusan Palestina juga mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB jika untuk membuat tindakan sementara ICJ dapat diterapkan di Jalur Gaza, maka harus ada gencatan senjata.

Direktur urusan Gaza di UNRWA, Thomas White, mengungkapkan jika stafnya juga telah bergabung dengan ribuan rakyat Palestina lainnya yang meninggalkan wilayah Gaza selatan.

Baca Juga:
Banyak Nyawa Melayang, Ini Bagaimana Negara Anggota Uni Eropa Terpecah Terkait Perang Palestina

“Kami juga telah kehilangan beberapa fasilitas di Khan Younis,” akunya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Pro Penjajah Israel, Disebut Tidak Heran Melihat Inggris Nyatakan Pemerintahan Baru Palestina Syarat Gencatan Senjata Permanen

Dikatakan jika tidak mengherankan melihat Inggris menyatakan salah satu syarat gencatan senjata permanen adalah pemerintahan baru Palestina.

Alami Berbagai Penderitaan Akibat Perang, Ini yang Membuat Rakyat Palestina Tetap Kuat

Mengalami berbagai penderitaan akibat agresi yang dilakukan penjajah Israel, ini yang membuat masyarakat Palestina tetap kuat.

Tentang Musta’ribeen, Agen Penjajah Israel yang Menyamar Sebagai Warga Palestina dan Membunuh 3 Orang di Jenin

Membunuh 3 orang pejuang Palestina di sebuah rumah sakit, berikut ini tentang Musta’ribeen yang merupakan agen penjajah Israel.

Tetap Lakukan Agresi, Direktur Pusat Penelitian Arab dan Studi Kebijakan Sebut Penghancuran Gaza Adalah Sebuah Strategi

Direktur Pusat Penelitian Arab dan Studi Kebijakan mengatakan jika penghancuran Jalur Gaza yang dilakukan penjajah Israel adalah strategi.

Untuk Misinya Memperkuat Suara Palestina, Seorang Seniman Italia Mengubah Jalanan Napoli Jadi Kanvas

Demi misinya memperkuat suara Palestina, seorang seniman Italia mengubah jalanan Napoli menjadi kanvasnya.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;