Pasukan Penjajah Israel Menghancurkan Beberapa Rumah di Kamp Pengungsi Nour Shams

Ket. Foto: Pasukan Penjajah Israel Menghancurkan Sejumlah Rumah di Sebelah Timur Tulkarm Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel menghancurkan beberapa rumah di kamp pengungsi Nour Shams di sebelah timur Tulkarm.

Peristiwa yang terjadi pada tanggal 16 Februari 2025 waktu setempat itu menandai hari kedelapan berturut-turut penjajah Israel menyerang kamp tersebut.

Media melaporkan pasukan penjajah Israel menghancurkan sejumlah rumah di lingkungan Al-Manshiya di sepanjang jalan utama kamp, termasuk rumah Mohammad Jaber dan Imad al-Din Shahada, 2 warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan penjajah Israel dalam beberapa bulan terakhir.

“Situasi di kamp Nour Shams memburuk dengan cepat dengan pembongkaran yang terus berlangsung dan kerusakan parah pada infrastruktur dan properti sipil yang disebabkan oleh buldozer penjajah Israel,” kata saksi mata.

Baca Juga:
7 Warga Palestina Terluka dalam Serangan Penjajah Israel di Nablus Tepi Barat

Selama beberapa hari terakhir, pasukan penjajah Israel telah memberlakukan pengepungan ketat di kamp dan daerah pinggirannya yang secara efektif mengubah daerah itu menjadi zona militer.

Penduduk dipaksa untuk mengungsi dari rumah mereka di bawah ancaman dan intimidasi yang semakin memperparah krisis.

Militer penjajah Israel telah mengirim bala bantuan ke daerah itu, termasuk mesin berat dan buldozer serta telah melakukan patroli ekstensif di sepanjang Jalan Nablus yang menghubungkan kamp itu dengan kamp pengungsi Tulkarm di dekatnya.

Di sisi lain, lebih dari 150.000 orang turun ke jalan di London dalam unjuk rasa solidaritas yang kuat dengan rakyat Palestina, memprotes upaya AS dan penjajah Israel untuk menggusur paksa warga Jalur Gaza.

Baca Juga:
3 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Pesawat Tak Berawak Penjajah Israel di Timur Rafah

Pawai Nasional untuk Palestina yang diadakan oleh koalisi kelompok hak asasi manusia dan advokasi menyaksikan para demonstran berbaris dari Whitehall ke Kedutaan Besar Amerika Serikat, mengirimkan pesan yang jelas tentang perlawanan terhadap kampanye pembersihan etnis yang direncanakan.

Dengan membawa bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan yang menuntut diakhirinya genosida di Jalur Gaza, para pengunjuk rasa menerjang udara dingin untuk menegaskan kembali dukungan mereka yang tak tergoyahkan terhadap hak-hak Palestina.

Pawai yang diikuti oleh aktivis, keluarga, mahasiswa, dan pemimpin agama ini adalah salah satu demonstrasi terbesar dalam beberapa bulan terakhir yang mencerminkan kemarahan global yang semakin meningkat atas agresi penjajah Israel yang terus berlanjut dan keterlibatan Barat. (*/Mey)

Bagikan: