Seorang Bayi Palestina Mati Lemas Akibat Gas Air Mata yang Ditembakkan Pasukan Penjajah Israel di Kamp Jenin

Ket. Foto: Bayi Palestina Mati Lemas Akibat Gas Air Mata Pasukan Penjajah Israel di Pintu Masuk Kamp Pengungsi Jenin Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Seorang bayi Palestina mati lemas akibat gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan pendudukan penjajah Israel di pintu masuk kamp pengungsi Jenin.

PRCS atau Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan tim medisnya membawa bayi Palestina yang berusia 3 bulan itu ke rumah sakit setelah dia kehabisan nafas akibat paparan gas air mata di dekat pintu masuk kamp.

Pendudukan penjajah Israel melanjutkan serangan militernya terhadap kota Jenin dan kamp pengungsiannya selama 41 hari berturut-turut yang menyebabkan tewasnya 27 warga Palestina serta puluhan orang terluka dan ditahan.

Agresi yang sedang berlangsung juga mengakibatkan pemindahan paksa penduduk dan kerusakan luas pada infrastruktur dan rumah dengan sekitar 120 rumah hancur total dan puluhan lainnya rusak sebagian.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Terus Menghancurkan Properti Pribadi dan Publik di Rafah Meski Ada Gencatan Senjata

Wali kota Jenin mengatakan kepada media bahwa kamp pengungsi Jenin, tempat penjajah Israel melakukan penggerebekan dan pembongkaran massal, belum pernah sepi seperti ini.

“Bahkan selama invasi tahun 2022 ketika 400 rumah dihancurkan oleh pasukan penjajah Israel, bahkan pada awal tahun 1950-an ketika kamp pertama kali didirikan,” ujarnya.

Hal yang paling mengkhawatirkan bagi para pengamat adalah tidak terlihat tanda-tanda berakhirnya perang.

Warga Palestina melihat penjajah Israel membangun pos-pos militer permanen di lokasi-lokasi yang dihancurkannya.

Baca Juga:
Penduduk Kolonial Penjajah Israel Melepaskan Ternak Mereka ke Lahan Pertanian Milik Petani Palestina di Lembah Yordan Utara

Penjajah Israel bersumpah tidak akan mengizinkan orang-orang kembali.

Sekarang ada puluhan ribu warga Palestina yang terusir dengan sangat sedikit bantuan untuk memungkinkan mereka membangun kembali atau bertahan hidup sementara serangan ini terus berlanjut.

Apa yang dikatakan pemerintah penjajah Israel adalah ini bukanlah akhir. Tulkarem dan Jenin hanyalah permulaan.

Kini yang diperhatikan oleh semua orang di Tepi Barat yang diduduki adalah akan berubah menjadi apa kamp mereka dan jika kamp mereka dihancurkan, apa yang akan terjadi pada mereka. (*/Mey)

Bagikan: