6 Toko Roti di Khan Younis Jalur Gaza Dilaporkan Tutup Karena Kekurangan Bahan Bakar

Ket. Foto: 6 Toko Roti di Khan Younis Tutup Karena Kekurangan Bahan Bakar Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Penghentian mendadak seluruh bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza telah menjadi pukulan telak bagi jutaan warga Palestina yang kelaparan dan juga rentan.

Tanda-tanda krisis mulai tampak. Misalnya, 6 toko roti di Khan Younis, Jalur Gaza, yang merupakan tempat ribuan keluarga bergantung telah menghentikan layanan mereka karena kekurangan bahan bakar.

Benjamin Netanyahu memberlakukan blokade ini untuk menekan Hamas tetapi warga sipil yang menanggung beban dari langkah politik ini.

Dalam sebuah rapat kabinet, Netanyahu juga mengatakan bahwa tidak akan ada makanan gratis untuk Jalur Gaza.

Baca Juga:
Seorang Pemuda Palestina Terluka setelah Terkena Tabung Gas Air Mata selama Serangan Militer di Al-Ram

Badan-badan PBB telah berulang kali menekankan perlunya bantuan kemanusiaan untuk kembali masuk ke Jalur Gaza guna mengatasi krisis ini yang tampaknya belum berakhir.

Suasana dapat semakin memburuk jika tidak ada intervensi internasional atau kesepakatan yang dicapai antara Hamas dan penjajah Israel di Kairo, Mesir.

Di sisi lain, Hamas mengonfirmasi pertemuan dengan utusan Amerika Serikat terkait kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Pejabat senior Hamas, Taher al-Nono, menyampaikan kepada media bahwa beberapa pertemuan terjadi antara kelomp0k Palestina dan Adam Boehler, utusan Presiden Donald Trump untuk urusan penyanderaan.

Baca Juga:
Seorang Warga Palestina Tewas Akibat Tembakan Pasukan Penjajah Israel di Lingkungan Shujaiya Timur Kota Gaza

Sebelumnya, pada hari Rabu pekan lalu, Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat tengah terlibat dalam pembicaraan langsung dengan Hamas untuk melanjutkan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Penjajah Israel mengakui bahwa AS telah meminta masukannya dalam diskusi itu. Amerika Serikat telah menolak kontak langsung dengan Hamas sejak mencapnya sebagai organisasi ‘teroris’ pada tahun 1997.

Di sisi lain, pasukan penjajah Israel melanjutkan serangan mereka di Jenin, Tepi Barat, yang diduduki untuk hari ke-48.

“Pasukan penjajah Israel mencegah masjid di kamp pengungsi Jenin menyiarkan azan, meski saat ini sedang bulan suci Ramadhan,” lapor Pusat Informasi Palestina.

Baca Juga:
2 Warga Palestina Tewas dan Beberapa Lainnya Terluka dalam Serangan Nirawak Penjajah Israel di Sebelah Timur Rafah

Operasi penjajah Israel di Jenin dimulai pada tanggal 21 Januari 2025, beberapa hari setelah gencatan senjata di Jalur Gaza yang menyebabkan puluhan orang tewas, ratusan rumah hancur, dan ribuan keluarga mengungsi. (*/Mey)

Bagikan: