Internasional, gemasulawesi – Sumber setempat mengonfirmasi bahwa seorang wanita tua Palestina dari Jenin, Tepi Barat, dibunuh pada hari Selasa, tanggal 11 Maret 2025 waktu setempat, oleh pasukan penjajah Israel.
Masyarakat Bulan Sabit Merah menyampaikan kru mereka memindahkan seorang wanita Palestina berusia 60 tahun yang terbunuh oleh peluru pemeriksaan militer Jalameh ke Rumah Sakit Pemerintah Jenin.
“Ada seorang wanita terbunuh di ruang gawat darurat yang dipindahkan dari pos pemeriksaan Jalameh,” kata sumber medis di rumah sakit.
Pasukan penjajah Israel menyerbu lingkungan timur saat fajar hari Selasa, mengepung sebuah rumah dan menyerangnya dengan energa, sementara seorang pemuda terluka dan kru ambulans dicegah untuk mengangkutnya.
Baca Juga:
Nelayan Gaza Membuat Rakit dari Pintu Kulkas Lama agar Dapat Kembali Melaut
Tentara pendudukan juga mengepung sebuah bangunan di Khallet al-Sawha dekat kamp Jenin, memaksa penghuninya pergi, menahan mereka di jalan dan melakukan interogasi terhadap mereka.
Di Jalan Haifa, sebelah barat kota, pasukan penjajah Israel mengepung Lavender Halla dan menembaki gedung itu dengan peluru energa. Belum diketahui apakah ada orang di dalamnya.
Agresi penjajah Israel terhadap Kota Jenin dan kampnya memasuki hari ke-50 yang sejauh ini telah menewaskan 31 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya.
Di sisi lain, Menteri Keuangan penjajah Israel, Bezalel Smotrich, telah menyerang pimpinan militer, menuduh mantan Kepala Staf Herzi Halevi dan komandan senior militer menyembunyikan informasi penting dari kelas politik selama perang melawan Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Penjajah Israel Dilaporkan Mendirikan Tenda di Tanah Kota Hawara Selatan Nablus
Dalam pertemuan blok parlemen partainya, dia mengatakan tentara memberikan gambaran yang bias dan tidak lengkap mengenai situasi keamanan dan tidak jujur kepada kabinet.
“Ini adalah pengulangan kesalahan yang menyebabkan terjadinya peristiwa 7 Oktober,” ujarnya.
Menurut menteri sayap kanan ekstrem itu, sebuah laporan yang disiarkan oleh media penjajah Israel menunjukkan adanya keraguan dalam kabinet mengenai beberapa anggotanya.
Dia menyatakan tuduhan itu datang dari sumber-sumber militer senior yang baru-baru ini mengakhiri tugas mereka. (*/Mey)