Internasional, gemasulawesi – Otoritas penjajah Israel menghancurkan sebuah rumah yang sedang dibangun di daerah Al-Arayesh, Umm al-Fahm, di wilayah 1948, pada hari Selasa, tanggal 18 Maret 2025 waktu setempat, dengan alasan rumah itu dibangun tanpa izin.
Rumah 3 lantai yang merupakan milik keluarga Mahmoud Fares Badawiya sedang dalam tahap akhir pembangunan dan sedang diselesaikan.
“Rumah itu termasuk dalam Rencana 1077 dan sedang dalam tahap perencanaan akhir,” ujar Samir Subhi, Wali Kota Umm al-Fahm.
Dia menambahkan akan tetapi jelas terlihat adanya diskriminasi yang bahkan dalam pelaksanaan perintah pembongkaran yang dilakukan di kota-kota Arab dan tidak di kota-kota Yahudi.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Rafah mengatakan kampanye pemboman yang dilakukan penjajah Israel sejak bulan Oktober 2023 telah menghancurkan 81 masjid di Rafah, di Jalur Gaza selatan.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah kota melaporkan bahwa 81 masjid dihancurkan seluruhnya di Rafah, sementara masjid-masjid lainnya mengalami kerusakan parah selama genosida dan perang pembersihan etnis.
Sebelumnya, pada tanggal 19 Januari, Wali Kota Rafah, Ahmed Al-Soufi, menyebutkan kota itu sebagai zona bencana karena kerusakan parah yang dikarenakan oleh operasi militer penjajah Israel yang intensif selama lebih dari 8 bulan.
Dia juga menerukan rencana darurat yang komprehensif untuk membangun kembali kota dan juga memulihkan infrastruktur kota yang rusak karena perang.
Baca Juga:
OCHA Sebut Orang Tua di Jalur Gaza Berjuang untuk Memberi Makan Anak-Anak Mereka Lagi
Di sisi lain, pasukan penjajah Israel melanjutkan agresi terhadap Kota Tulkarm dan kampnya untuk hari ke-51 berturut-turut dan terhadap kamp Nur Shams untuk hari ke-38 di tengah bala bantuan militer, pemindahan paksa penduduk, dan pembongkaran rumah.
Media melaporkan pasukan pendudukan penjajah Israel sebelumnya terus mengirimkan bala bantuan militer termasuk mesin berat dan buldozer ke kota dan 2 kampnya.
Sementara itu, satuan infanteri dikerahkan di jalan-jalan utama, mengganggu penduduk dan membatasi pergerakan kendaraan.
Mereka juga menembakkan bom suara dengan tujuan mengintimidasi penduduk. (*/Mey)