Petugas Medis yang Hilang Dilaporkan Sebenarnya Masih Hidup dan Ditahan oleh Penjajah Israel

Ket. Foto: Petugas Medis yang Dilaporkan Hilang Dikabarkan Masih Hidup dan Ditahan Penjajah Israel Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina telah berhasil memverifikasi bahwa petugas medisnya yang hilang bernama Assad al-Nsasrah sebenarnya masih hidup dan dia ditahan oleh penjajah Israel.

Dilaporkan ada saksi mata yang melihatnya ditelanjangi oleh tentara penjajah Israel dan ditutup matanya.

Peristiwa tersebut terjadi pada malam ketika tentara penjajah Israel menembak mati 15 paramedis dan pekerja darurat di Rafah yang sedang menanggapi panggilan darurat dari warga sipil yang diserang.

Para prajurit kemudian mengubur para korban di kuburan dangkal dan berbohong tentang bagaimana kejadian sebenarnya terjadi.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menahan 6 Orang selama Serangan di Kota Kobar Barat Laut Ramallah

Tetapi mereka tidak membicarakan nasib petugas medis yang hilang tersebut. Keluarganya kini merasa tenang karena mengetahui dia masih hidup meski mereka tidak mengetahui di fasilitas mana dia ditahan.

Kini ini mencerminkan kisah ribuan warga Palestina yang hilang sejak bulan Oktober 2023.

Penjajah Israel telah menerima ribuan warga Palestina, pria, wanita, dan anak-anak, serta menolak memberikan informasi apapun tentang apakah mereka hidup atau mati.

3 petugas medis dan relawan Bulan Sabit Merah Palestina masih hilang dan masyarakat tidak mengetahui apapun tentang keberadaan mereka atau nasib mereka.

Baca Juga:
Militer Penjajah Israel Tingkatkan Kewaspadaan Keamanan Menjelang Liburan Paskah

Di sisi lain, Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengutuk serangan penjajah Israel terhadap Rumah Sakit al-Ahli, di mana seorang anak meninggal karena gangguan layanan kesehatan.

“Rumah sakit terpaksa memindahkan 50 pasien ke rumah sakit lain. Sebanyak 40 pasien tidak dapat dipindahkan,” katanya.

Dia menambahkan rumah sakit tidak dapat menerima pasien baru sambil menunggu perbaikan. Selama serangan dini hari penjajah Israel, ruang gawat darurat, laboratorium, dan apotek rumah sakit hancur.

Di sisi lain, puluhan ribu orang memenuhi jalan-jalan ibu kota Maroko dalam solidaritas dengan warga Palestina di tengah perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina di Desa Shufa Tenggara Tulkarem

Tokoh politik, pimpinan partai dan organisasi masyarakat sipil ikut serta dalam proses di Rabat pada hari Minggu kedua berturut-turut.

Banyak demonstran yang masih marah dengan keputusan Maroko pada tahun 2020 untuk menormalisasi hubungan dengan penjajah Israel. (*/Mey)

Bagikan: