Internasional, gemasulawesi – Para penjajah Israel menyerang properti warga Palestina pada hari Minggu malam, tanggal 20 April 2025 waktu setempat, di daerah Wadi Qana dekat Kota Deir Istiya, barat laut Salfit.
Menurut aktivis anti-kolonial, Nathmi Salman, melaporkan bahwa sekelompok penjajah Israel merusak properti pertanian milik beberapa penduduk Palestina di daerah itu.
“Serangan tersebut melibatkan perusakan peralatan pertanian dan penebangan serta penghancuran beberapa pohon,” terangnya.
Dia menunjukkan bahwa serangan ini merupakan bagian dari eskalasi kolonial yang sedang berlangsung yang menargetkan tanah dan juga properti Palestina di Wadi Qana dalam upaya untuk memaksakan realitas baru di lapangan.
Baca Juga:
Kementerian Luar Negeri Palestina Membunyikan Peringatan atas Bencana Kelaparan di Jalur Gaza
Pada waktu yang sama, pasukan penjajah Israel menutup pintu masuk barat Desa Al-Minya, tenggara Betlehem.
Zayed Kawazbeh, Kepala Dewan Desa al-Maniya, menyampaikan kepada media bahwa pasukan penjajah Israel disertai dengan buldozer menyerbu desa dan menghancurkan pintu masuk barat dekat sekolah menengah yang terletak di jalan kolonial utama.
“Mereka menutupnya dengan gundukan tanah,” jelasnya.
Baru-baru ini, pasukan pendudukan meningkatkan serangan mereka terhadap desa itu yang mencakup penyerangan terhadap petani dan penggembala, serta penyitaan hasil pertanian.
Baca Juga:
Sebuah Ledakan Terjadi di Kamp Nur Shams saat Penjajah Israel Melanjutkan Operasi di Tepi Barat
Sementara itu, Komisi Urusan Sipil telah memberitahu Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) bahwa seorang warga Palestina telah meninggal di Rumah Sakit Hadassah penjajah Israel.
Tahanan tersebut yang bernama Nasser Khalil Radaydeh dari Kota Al-Ubeidiya di daerah Betlehem dipindahkan ke rumah sakit tersebut dari Penjara Ofer, tempat dia meninggal pada tanggal 20 April 2025 waktu setempat.
Ini menambah daftar warga Palestina yang meninggal sebagai akibat dari kejahatan intensif dan sistematis yang dilakukan oleh sistem penjara penjajah Israel sejak dimulainya genosida yang sedang berlangsung.
Radaydeh adalah seorang ayah 7 anak yang sudah menikah dan dia telah dipenjara sejak 18 September 2023 setelah dia terluka oleh tembakan penjajah Israel pada saat penahanannya. (*/Mey)