Internasional, gemasulawesi – Penjajah Israel menempatkan blok beton pada hari Senin, tanggal 28 April 2025 waktu setempat, di sekitar beberapa mata air di wilayah Khirbet al-Deir di Lembah Yordan utara.
Kepala dewan Desa Ein al-Beida, Omar Fuqaha, menyampaikan para penjajah telah memasang blok beton di sekitar mata air tertentu.
“Ini menandakan upaya lain untuk menegaskan kendali atas sumber daya air ini dan membatasi akses warga Palestina,” ujarnya.
Para penjajah Israel telah menargetkan mata air yang tersebar di seluruh wilayah perbatasan yang secara tradisional digunakan warga Palestina untuk mengairi tanaman tadah hujan mereka setiap tahun.
Baca Juga:
UNICEF Sebut Anak-Anak Palestina di Jalur Gaza Tidak Dapat Divaksinasi Karena Perang
Menurut pusat informasi penjajah Israel untuk hak asasi manusia di wilayah pendudukan, B’Tselem, penjajah Israel telah mendirikan rezim di wilayah ini yang mengeksploitasi sumber dayanya secara intensif, jauh lebih besar daripada di tempat lain di Tepi Barat, dan yang menunjukkan niatnya, yakni aneksasi de facto Lembah Yordan dan wilayah Laut Mati utara ke dalam ‘negara’ penjajah Israel.
Di sisi lain, Michael Herzog, mantan duta besar penjajah Israel untuk Amerika Serikat, menyampaikan Joe Biden tidak pernah meminta penjajah Israel untuk menghentikan perangnya di Jalur Gaza saat dia berada di Gedung Putih.
“Tuhan telah berbuat baik kepada penjajah Israel dengan menjadikan Biden sebagai presiden dalam periode ini karena keadaan bisa saja jauh lebih buruk,” ucapnya dalam sebuah wawancara dengan sebuah program TV penjajah Israel.
Dia menambahkan pihaknya bertempur di Jalur Gaza selama lebih dari setahun dan pemerintah tidak pernah datang kepada pihaknya dan berkata ‘gencatan senjata sekarang’.
Baca Juga:
Lebih dari 65 Ribu Kasus Malnutrisi Akut Terjadi di Kalangan Anak-Anak Gaza
“Tidak pernah dilakukan dan itu tidak dapat dianggap remeh,” ungkapnya.
Joe Biden yang menjabat sebagai presiden dari awal 2021 hingga Januari 2025 menghadapi kritik yang luas termasuk dari anggota utama Partai Demokratnya atas dukungannya yang kuat terhadap penjajah Israel selama perang di Jalur Gaza. (*/Mey)