Presenter TV di Ekuador Terluka Akibat Ledakan Bom yang Mirip Seperti Stik USB

Keterangan Foto : penyelidikan akibat ledakan bom yang mirip stik USB di Ekuador,(Foto/Twitter/@Eduador national police)

Internasional, gemasulawesi – Lenin Artieda seorang presenter televisi di Ekuador terluka setelah sebuah bom yang mirip sebagai stik USB meledak pada Selasa 21 Maret waktu setempat.

Lenin mengatakan bom itu meledak ketika dia memasukkannya ke komputer dan ia mengalami luka ringan akibat ledakan itu.

“Saya tidak mengetahui jika itu adalah bom karena mirip dengan USB dan bom itu meledak saat saya memasukannya ke komputer di ruang redaksi Ecuavisa TV di Guayaquil,” kata Lenin.

Baca : Puluhan Pelaku Pembusuran di Makassar Ditangkap Polisi

Xavier Chango, kepala ilmu forensik Ekuador menyatakan jika bahan peledak itu adalah tipe militer yang sangat kecil.

Menurutnya peledak itu tidak akan menimbulkan kerusakan yang parah dan tidak memiliki daya ledak yang besar.

“Ini adalah bahan peledak tipe militer tetapi kapsulnya sangat kecil dan tidak berbahaya,” ungkap Xavier.

Baca : Kembali Meledak, Covid 19 Sulawesi Tengah Tambah 19 Kasus

Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengumumkan telah meluncurkan penyelidikan terorisme setelah jurnalis di beberapa outlet berita dikirimi amplop berisi alat peledak serupa.

Amplop yang dikirim ke wartawan memiliki karakteristik yang sama dan isi yang sama sehingga akan diselidiki bersama.

“Kami akan menyelidiki berbagai upaya teror dan intimidasi yang telah menyerang jurnalis di negara ini,” jelas Guillermo Lasso.

Baca : Berburu Oleh Oleh Khas Palu

Ia mengungkapkan stasiun televisi dan outlet radio ketiga di Quito juga telah menerima amplop berisi bahan peledak.

Serta satu jurnalis Teleamazonas telah menerima amplop anonim dan setelah dibuka berisi bahan peledak.

“Kami telah mendapat sejumlah laporan bahwa beberapa stasiun televisi telah menerima amplop anonim berisi peledak,” terangnya.

Baca : 6 Fakta Sejoli Tewas di Hotel OYO Tangsel, Ada Temuan Potas Hingga Dua Pucuk Surat

Guillermo Lasso menyerukan akan membela kebebasan berekspresi di negara itu dan tidak membatasi upaya kebebasan berpendapat oleh jurnalis.

Ia juga menegaskan akan menghukum setiap pihak yang telah dengan sengaja melakukan upaya teror.

“Setiap upaya untuk mengintimidasi jurnalisme dan kebebasan berekspresi adalah tindakan tercela yang harus dihukum dengan keadilan,” tegasnya.

Baca : Cerai dari Yusuf Subrata, Cut Tari Nikahi Brondong

Ia menduga teror yang terjadi disebabkan meningkatnya kekerasan pada persaingan antara kelompok perdagangan narkoba di Ekuador.

Menurutnya kelompok kriminal yang didorong oleh hubungan yang menguntungkan dengan kartel narkoba Meksiko menggunakan taktik teror untuk mengintimidasi pihak berwenang dan warga sipil.

“Saat ini kami menduga sejumlah kelompok kriminal yang bekerja sama dengan kartel narkoba Meksiko adalah penyebab sejumlah teror ini,” pungkasnya.

Ekuador, yang terletak di antara Kolombia dan Peru sebagai dua negara penghasil kokain terbesar di dunia, adalah rute penyelundupan narkoba yang strategis.

Hal itu karena garis pantai Pasifiknya yang panjang dan armada pelayaran dan penangkapan ikan yang besar. (*/Siti)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

Bagikan: