Kupas tuntas, gemasulawesi – Bergegaslah dan siapkan popcorn, karena sebuah film yang berjudul Munich: The Edge of War siap memikat penonton dengan cerita yang memadukan sejarah dan fiksi murni dengan sentuhan thriller yang mendebarkan.
Di balik layar, arahan sutradara Jerman Christian Schwochow, dan ide cerita dari penulis skrip Ben Power, memadukan karya adaptasi dari novel terkenal karya Robert Harris.
Menggabungkan kehebatan para aktor ini dengan cerita yang memukau, Munich: The Edge of War membawa penonton kembali ke masa Konferensi Munich 1938 yang monumental.
Ingatlah saat-saat ketika Adolf Hitler mencoba menekan kekuatan barat agar menyerahkan Sudetenland Ceko melalui konferensi tersebut.
Film ini membuka tirai konspirasi anti-Hitler dari dalam Jerman yang ingin merintangi perjanjian ini.
Alasannya menarik yaitu jika para pemimpin seperti Neville Chamberlain yang diperankan oleh Jeremy Irons dari Inggris dan Édouard Daladier yang diperankan oleh Stéphane Boucher dari Prancis menolak tuntutan Hitler, akan memicu serangan brutal yang menggebrak dan memunculkan gelombang pemberontakan.
Gambaran film ini menghadirkan sisi taktis dan pengorbanan diri yang heroik dari Chamberlain.
Ia rela mengambil risiko melawan arus demi mengekspos sisi kejam Hitler.
Bahkan, film Munich: The Edge of War mengejutkan dengan beberapa dialog mendebarkan, termasuk saat Chamberlain menarik kartu terakhirnya di pesawat.
Ia mengajak Hitler menandatangani secarik kertas perjanjian perdamaian.
Dalam momen ini, perdana menteri memiliki pandangan kalkulatif.
Dengan tebing keraguan dalam matanya, ia meramalkan potensi kemarahan dunia jika Hitler melanggar janji tersebut, yang bisa mengantarkan dunia ke dalam kobaran perang yang tak terduga.
Pertanyaan pun muncul adalah akankah perjanjian itu bertahan atau akan sirna di tengah arus kebijakan Hitler?
Bagaimana kelanjutan taktik Chamberlain dalam permainan diplomasi yang kompleks?
Tunggu saja jawabannya saat cerita membuka jendela ke masa lalu yang menegangkan.
Tidak lama lagi, Munich: The Edge of War akan melibatkan kita dalam permainan politik, intrik, dan ketegangan.
Dapatkan pengalaman menonton yang tidak akan terlupakan, sekaligus meresapi cerita yang menggugah pikiran dan perasaan. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News