Kupas Tuntas, gemasulawesi - Mobile World Congress menarik lebih dari 109,000 pengunjung dari 205 negara, 2900 peserta pameran, dan 1900 pembicara tahun ini.
Vendor perangkat keras memamerkan berbagai macam produk dan konsep yang menarik, yang hampir semuanya memiliki satu kesamaan: AI.
Bukan lagi teknologi yang baru muncul, MWC 2025 memperjelas bahwa AI hadir dalam semua aspek industri, termasuk chip, jaringan, dan perangkat lunak.
Dengan mengingat hal itu, berikut adalah cara-cara AI membentuk lanskap seluler di tahun mendatang:
1. Lebih Banyak Produsen Ponsel yang Menggunakan AI Secara Maksimal
Honor dan Oppo mengumumkan inisiatif AI besar-besaran di MWC dan menyiapkan panggung untuk perubahan besar di masa mendatang.
Honor berbicara tentang Alpha Plan-nya, yang akan membuat perusahaan itu menginvestasikan 10 miliar Dolar selama lima tahun ke depan untuk mengembangkan ponsel pintar yang mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat kita.
Ini termasuk menambahkan agen AI ke ponselnya dan menghadirkan AI ke komputer, tablet, dan perangkat yang dapat dikenakan.
Strategi Oppo akan berfokus pada produktivitas, kreativitas, dan pencitraan berbasis AI untuk membantu orang bekerja dan berkreasi dengan lebih efisien.
Untuk melakukan ini, Oppo akan menginvestasikan sejumlah uang yang tidak diungkapkan dalam penelitian dan pengembangan.
Mereka akan bekerja lebih erat dengan Google dan MediaTek untuk memastikan perangkat lunak dan perangkat kerasnya siap memberikan pengalaman ini.
Perusahaan itu berjanji untuk menghadirkan fitur AI generatif kepada 100 juta pengguna pada akhir tahun.
2. AI Merembes ke Ponsel Kelas Menengah
Fitur AI sebagian besar disediakan untuk ponsel flagship atau unggulan yang mahal, seperti Google Pixel 9 dan seri Samsung Galaxy S25, tapi itu akan berubah.
Di MWC, beberapa perusahaan mengumumkan ponsel yang membawa kemampuan AI dengan harga yang lebih terjangkau.
Misalnya, Samsung memamerkan Galaxy A56, yang akan mendapatkan akses ke beberapa fitur Galaxy AI terbaik perusahaan itu.
Realme siap menghadirkan Gemini besutan Google ke perangkat kelas menengah seperti Realme 14 Pro.
3. AI Hadir di Lebih Banyak Produk selain Ponsel
Sulit dipercaya bahwa ada cukup daya komputasi dalam produk ringan seperti kacamata pintar untuk menyertakan AI, tetapi ada beberapa contoh di MWC.
Kacamata RayNeo X3 Pro besutan TCL memiliki fitur terjemahan AI yang akan sangat berguna dalam perjalanan anda berikutnya ke luar negeri.
Kacamata tersebut mendengar kata yang diucapkan, menunjukkan teks frasa dalam bentuk aslinya, lalu menerjemahkannya secara visual ke bahasa yang anda inginkan.
Kacamata pintar BleeqUp Ranger untuk bersepeda memiliki pendekatan yang sama sekali berbeda.
Kacamata Ranger ini dimaksudkan untuk membantu pesepeda mengambil foto dan video petualangan roda dua mereka.
Dengan menggunakan detektor gerakan, kacamata tersebut dapat melakukan hal-hal seperti mendeteksi saat anda tiba-tiba berbelok untuk menghindari objek atau mempercepat serta memperlambat.
Kacamata tersebut menandai video pada saat-saat tersebut sehingga anda dapat menemukannya dengan cepat saat meninjau rekaman.
4. Perusahaan Telekomunikasi Mengadopsi AI untuk Memperbaiki Jaringan dan Menurunkan Biaya
Baik T-Mobile maupun Verizon telah mengadopsi AI selama lebih dari satu dekade.
Operator jaringan itu menerapkan AI secara mendalam di dalam infrastruktur mereka untuk membantu berbagai tugas.
Perusahaan induk T-Mobile, Deutsche Telekom, siap merilis ponsel AI akhir tahun ini, dan telah bermitra dengan Google Cloud untuk mengembangkan apa yang disebutnya RAN Guardian.
Agen AI ini mengawasi RAN inti Deutsche Telekom untuk mencari masalah, lalu menerapkannya sendiri untuk menyelesaikan masalah apa pun.
Ya, Deutsche Telekom menggunakan AI untuk memperbaiki jaringannya secara real time.
Di sisi lain, Verizon bekerja sama dengan Qualcomm dan Samsung untuk menghemat energi yang digunakan oleh RAN-nya.
Perusahaan itu menerapkan RAN Intelligent Controller bertenaga AI yang memantau daya yang dibutuhkan oleh jaringannya secara real time.
Pengontrol ini menganalisis jumlah koneksi di masing-masing lokasi sel untuk menentukan jumlah daya yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Ketika lebih sedikit pelanggan yang mengakses suatu lokasi, pengontrol dapat menurunkan daya untuk menurunkan penggunaannya.
5. AI Diterapkan di Tingkat Chip
Bahkan komponen terkecil dari ponsel pun mendapatkan AI.
MediaTek dan Qualcomm mengumumkan modem tingkat tinggi baru di MWC yang menyematkan AI untuk membuat keputusan dalam hitungan detik.
Modem M90 5G MediaTek menyertakan MediaTek Modem AI, yang katanya dapat mengevaluasi kondisi jaringan.
Modem AI ini juga mempelajari pola pengguna, menggunakan daya lebih efisien, mengurangi latensi, dan menstabilkan konektivitas.
Hasil akhirnya adalah koneksi jaringan yang lebih kuat sekaligus mewujudkan peningkatan efisiensi hingga 18 persen.
Secara sederhana, ponsel anda akan memiliki internet yang lebih cepat dan menggunakan lebih sedikit baterai.
Modem Snapdragon X85 Qualcomm melakukan hal yang hampir sama.
X85 dapat melihat bagaimana setiap aplikasi di ponsel menggunakan data dan sebagai "pengendali lalu lintas data udara yang mengutamakan efisiensi" untuk menyediakan bandwidth di tempat yang paling dibutuhkan pada saat tertentu.
Tentu saja, bukan hanya modem, karena hampir setiap bagian dari SoC modern, seperti CPU, GPU, ISP, NPU, dan komponen lainnya, menyertakan AI. (*/Armyanti)