Kupas Tuntas, gemasulawesi - Pada tahun 2023, masyarakat sempat gempar karena kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat, Mario Dandy.
Kisah dari sang korban, bernama David Ozora, kini diangkat ke layar lebar dalam bentuk film yang diberi judul Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel.
Film yang dibuat berdasarkan kisah nyata ini dijadwalkan untuk tayang pada tanggal 4 Desember 2025.
Kejadian yang sempat mengguncang publik ini menunjukkan ketimpangan sosial akibat kekuasaan.
Film yang digarap oleh Anggy Umbara dan Bounty Umbara ini akan mengungkap kisah dari korban kejadian itu melalui sudut pandang ayahnya.
Kisah yang sudah pasti akan sangat emosional itu diperkuat dengan kehadiran beberapa aktor berbakat yang akan bermain dalam film tersebut.
Di antara para pemainnya, ada Chicco Jerikho, Muzakki Ramadhan, Tika Bravani, Erdin Werdrayana, Mathias Muchus, dan Annisa Kaila.
Naskah untuk film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel dituilis oleh Anggy Umbara.
Sinopsis Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel:
Kisah dilihat dari sudut pandang Jonathan (diperankan oleh Chicco Jerikho), ayah dari seorang anak yang mengalami penganiayaan.
Anak Jonathan, David (diperankan oleh Muzakki Ramadhan)dianiaya dengan brutal hingga koma.
Aksi kekerasan itu ternyata dilakukan oleh anak seorang pejabat yang bernama Dennis (diperankan oleh Erdin Werdrayana).
Di tengah rasa sedih yang dirasakannya karena kejadian yang menimpa anaknya, Jonathan tetap berjuang untuk menuntut keadilan atas apa yang terjadi kepada David.
Dia dibantu oleh dua orang sahabatnya yang bernama Melissa dan Rustam, tapi dia tetap harus menerima kenyataan pahit.
Proses hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya dan Dennis terus menerima bantuan keringanan.
Dennis terus bebas dari tuntutan karena pengaruh ayahnya, seorang pejabat tinggi yang mengaku sebagai penguasa Jakarta Selatan, atau Jaksel.
Campur tangan dari ayah Dennis membuat perjuangan Jonathan demi mendapatkan keadialan untuk David semakin sulit.
Namun, masyarakat Indonesia membantu membuat kasus tersebut menjadi viral, sehingga sistem penegakkan hukumnya mulai disorot oleh berbagai pihak. (*/Armyanti)