Sebabkan 1 Warga Meninggal Karena Bentrokan dengan Aparat, Komnas HAM Akui Turun Tangan ke Kasus Seruyan untuk Ketahui Kronologinya

Ket. Foto : Komnas HAM Mengakui Pergi ke Seruyan untuk Mengetahui Kronologi Peristiwa Konflik Agraria yang Tewaskan 1 Orang Warga (Foto/Twitter/@kesyalevianny/@KomnasHAM)

Nasional, gemasulawesi – Hari ini, 12 Oktober 2023, Komisioner Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing, membuat keterangan tertulis mengenai kabar Komnas HAM pergi ke Desa Seruyan kemarin, 11 Oktober 2023.

Diketahui jika Komnas HAM telah mendatangani Desa Bangkal pada hari Rabu, 11 Oktober 2023 yang diakui oleh Uli Parulian Sihombing.

“ Komnas HAM melakukan pemantauan lapangan hari itu untuk memperoleh fakta yang konkret dan juga informasi yang jelas mengenai peristiwa tersebut,” katanya hari ini, Kamis, 12 Oktober 2023.

Baca:  NasDem Akui Terima Sumbangan Dana Bencana dari Syahrul Yasin Limpo, KPK Ungkap Terbuka Dalam Kerja Pemberantasan Korupsi

Pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu, dilaporkan adanya bentrokan yang terjadi di Desa Bangkal, Seruyan yang terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah.

Bentrokan yang terjadi adalah antara warga dan perusahaan sawit bernama PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) serta aparat bersenjata yang berasal dari pihak kepolisian.

Sayangnya peristiwa tersebut menyebabkan beberapa orang warga setempat terluka hingga meninggal dunia dengan total 2 orang warga luka berat karena tertembak dan 1 orang meninggal dunia dengan penyebab yang sama.

Baca: MK Umumkan Gugatan Batas Usia Capres dan Cawapres Pekan Depan, KPU Akui Punya Cukup Waktu untuk Ubah PKPU Jika Dikabulkan

Selain itu, pihak kepolisian juga menangkap 20 orang warga namun kini telah dibebaskan.

Uli mengakui jika pihaknya turun tangan ke kasus ini untuk mengetahui kronologinya secara jelas dan tepat mengenai peristiwa kekerasan yang disayangkan banyak pihak tersebut.

Namun, dalam keterangan tertulisnya, Komisioner Komnas HAM tersebut memilih tidak membeberkan secara detail mengenai hasil temuan Komnas HAM.

Baca: Aliran Dana Tutup Kasus BTS Berasal dari Kesaksian 1 Orang, Kejagung Akui Belum Dapat Bukti yang Cukup untuk Lakukan Langkah Hukum Lanjutan

Dalam kesempatan yang sama, Komnas HAM juga ikut meminta keterangan dari kuasa hukum yang ditunjuk warga Desa Bangkal.

Komnas HAM juga turut menyampaikan keprihatinannya karena peristiwa tersebut serta ikut berbela sungkawa atas meninggalnya 1 orang warga.

Diketahui jika sejumlah organsisasi seperti Save Our Borneo menuntut Komnas HAM membuat tim pencari fakta atas konflik agraria yang terjadi di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Barat yang terdapat di Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah.

Baca: Dipakai Keperluan Pribadi, KPK Ungkap Pungutan Uang dari ASN ke Syahrul Yasin Limpo Digunakan untuk Bayar Cicilan Mobil Alphard dan Kartu Kredit

Selain menyampaikan tuntutan mereka ke Komnas HAM, Save Our Borneo, Satya Bumi dan Save Our Borneo juga menuntut agar pihak kepolisian mengedepankan dialog yang setara dan menghindari penggunaan kekerasan yang dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. (*/Mey)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim                    

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News

Bagikan: