Nomo Koeswoyo Anggota Koes Bersaudara Meninggal Dunia, Berikut Rekam Jejaknya di Dunia Musik Tanah Air

Ket Foto: Nomo Koeswoyo sang musisi legendaris Indonesia (Foto/Instagram/@koesnomo_koeswoyo)

Selebriti, gemasulawesi – Ramai diperbincangkan, berita tentang meninggalnya seorang musisi legendaris bernama Nomo Koeswoyo.

Rekam jejak Nomo Koeswoyo di dunia musik tanah air patut diapresiasi dan dibanggakan.

Nomo Koeswoyo adalah seorang musisi yang terkenal sebagai anggota dari band legendaris Indonesia, Koes Bersaudara.

Bersama dengan tiga saudaranya, Yon, Yok, dan Tonny, mereka berhasil menginspirasi generasi musisi Indonesia dengan lagu-lagu yang populer di tahun 1960 hingga 1970an.

Baca: Mengaku Sayang Ayu Ting Ting, Boy William: Dia Wanita Baik dan Pekerja Keras

Nomo Koeswoyo lahir di Tuban pada 21 Januari 1938 dan merupakan anak kelima dari sembilan bersaudara.

Nomo dan saudaranya mulai tertarik dengan musik sejak kecil, dan pada tahun 1958, membentuk sebuah grup bernama “Koes Bersaudara”.

Pada awalnya, Koes Bersaudara hanya memainkan musik untuk bersenang-senang di rumah mereka sendiri.

Namun, pada tahun 1959 mereka mulai tampil di acara-acara musik dan pada tahun 1962 mereka merilis album pertama yang berjudul “To the So Called the Guilties”.

Baca: Perjalanan Karir Happy Asmara, Pernah Ikuti Lomba Hingga Dapat Penghargaan Televisi

Album ini sukses besar dan membawa Koes Bersaudara ke puncak popularitas mereka.

Selama perjalanan karirnya bersama Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo berperan sebagai drummer.

Beberapa lagu Koes Bersaudara yang paling populer, seperti “Bujangan”, “Kembali Ke Jakarta”, dan “Mobil Tua”, sebagian besar ditulis oleh Nomo.

Pada tahun 1969, akibat perbedaan pendapat di antara anggotanya, Koes Bersaudara terpaksa bubar dan para anggotanya pun harus berpencar ke berbagai tempat.

Baca: Artis Ammar Zoni Ditangkap Terkait Kasus Sabu, Mengaku Sudah 3 Kali Membeli

Setelah Koes Bersaudara bubar, Nomo Koeswoyo memutuskan untuk melanjutkan karirnya sebagai penyanyi solo.

Dia merilis beberapa album solo, termasuk album “Layar Tancap” pada tahun 1980an, dan terus tampil di berbagai acara musik.

Hingga Nomo Koeswoyo meninggal, warisan musiknya tetap hidup dan berpengaruh bagi generasi musisi Indonesia hingga saat ini. (*/AS)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News

Bagikan: