Kupas Tuntas, gemasulawesi – Dengan desain yang elegan dan performa yang luar biasa, Opel Admiral telah menjadi simbol status dan kebanggaan bagi para pecinta mobil mewah sejak pertama kali diluncurkan.
Opel Admiral, sebuah karya megah dari pabrikan otomotif Jerman, Opel Automobile GmbH, telah mengukir namanya sebagai mobil mewah yang menakjubkan.
Baca Juga : Mobil Rp100 Jutaan, Mending Honda Brio atau Toyota Agya?
Era keemasan Opel Admiral berlangsung dari tahun 1937 hingga 1939, sebelum melanjutkan ke masa depan dengan edisi modernnya dari tahun 1964 hingga 1977.
Kejayaan Opel Admiral berawal dengan kehebatannya yang mencuri perhatian di ajang Pameran Otomotif Berlin pada tahun 1937.
Namun, produksi massalnya baru dimulai pada akhir tahun itu, dengan jumlah delapan unit yang berhasil diproduksi.
Baca Juga : Honda N-Van Siap Menaklukkan Segmen Kei Car dengan Harga Terjangkau, hanya Rp 113,9 Juta
Mobil ini memiliki kapasitas mesin 3.5 liter dan diluncurkan sebagai upaya perusahaan untuk menantang dominasi merek-merek kendaraan mewah seperti Horch, Mercedes-Benz, dan Maybach.
Namun, Opel Admiral tak hanya sekadar pesaing.
Baca Juga : Citroen Ami: Mobil Listrik Mini dan Unik untuk Para ABG Dijual dengan Harga Terjangkau
Ia menonjol dengan desainnya yang luar biasa, menghadirkan keanggunan dan kemewahan yang tak tertandingi.
Setiap garisnya mengungkapkan keindahan yang tak terhingga, sementara mesinnya yang perkasa menyemburkan tenaga dengan penuh kegigihan.
Baca Juga : K5M-2500, Mobil Listrik Mungil Harga Rp 30 Juta dari Alibaba
Admiral mengambil peran yang luar biasa dalam menandai kemajuan teknologi dan inovasi Opel.
Dengan sentuhan modern yang diperkenalkan pada tahun 1964, mobil ini merayakan kejayaan masa lalu dan menerjemahkannya ke dalam bentuk yang lebih mutakhir.
Baca Juga : Temukan Keunikan Renault Twizy, Mobil Listrik Hemat Energi dengan Harga Terjangkau
Setiap saat di dalam Admiral, Anda merasakan kekuatan sejarah yang hidup dalam harmoni dengan kecanggihan zaman itu.
Opel Admiral, tidak hanya sekadar mobil mewah, ia adalah karya seni yang menarik perhatian, sebuah penanda perubahan dan pencapaian yang memikat di dunia otomotif.
Opel Admiral membedakan dirinya dari Opel Kapitän yang diperkenalkan pada tahun 1938 dengan pendekatan yang berbeda dalam konstruksi sasis dan bodi.
Sementara Kapitän memiliki sasis dan bodi yang terintegrasi, Admiral menggunakan sasis terpisah yang lebih tradisional.
Oleh karena itu, Admiral tersedia dalam berbagai varian seperti cabriolet dan limusin yang dapat dipesan sebelumnya, serta dalam bentuk sasis saja yang dapat dipasangkan dengan bodi dari pembuat bodi terpilih.
Admiral membawa keunikan dalam penggunaan mesin straight-six berkapasitas 3.626 cc yang baru dikembangkan.
Mesin ini juga ditemukan dalam truk Opel Blitz 3,5 ton yang diproduksi di pabrik kendaraan komersial terbaru Opel di Brandenburg, barat daya Berlin.
Dengan tenaga maksimum mencapai 75 PS (55 kW; 74 hp), Admiral memiliki kecepatan tertinggi yang diklaim mencapai 82 mph atau sekitar 132 km/jam untuk model berbodi standar pabrikan.
Kecepatan ini memberikan pengalaman mengemudi yang menggugah adrenalin bagi para pengendara.
Dalam segi tampilan, Opel Admiral menawarkan bodystyle ‘Limousine’ empat pintu (sedan) yang elegan dan mewah.
Harga pabriknya, sebesar 6.500 Reichsmark, dianggap sangat kompetitif pada saat itu.
Dengan harga yang lebih terjangkau daripada kompetitornya, Admiral menawarkan kombinasi yang menarik antara performa tinggi, keindahan desain, dan nilai yang kompetitif.
Dengan segala keunikan dan daya tariknya, Admiral berusaha meraih tempat di pasar kendaraan mewah, menawarkan alternatif menarik bagi konsumen yang mencari pengalaman mengemudi yang istimewa dan kelas atas.
Bagi pelanggan yang ingin mengeluarkan lebih banyak uang untuk gaya yang lebih eksklusif, mereka dapat memilih Admiral berbodi cabriolet 2+2 yang diproduksi oleh Hebmüller dari Wuppertal, dengan harga 8.450 Reichsmark.
Antara tahun 1937 dan 1939, Opel berhasil menciptakan keberhasilan dengan memproduksi total 6.404 unit Admiral yang sangat istimewa.
Di antara jumlah tersebut, terdapat 3.500 unit sedan yang memiliki bodi ‘limousine’, 2.314 unit cabriolet, serta 590 sasis yang diperuntukkan bagi pembuatan bodi oleh pembuat bodi terpilih atau mandiri.
Selama dua tahun tersebut, Admiral berhasil memperoleh dominasi sekitar 25% pangsa pasar mobil mewah di Jerman, yang merupakan pencapaian yang luar biasa.
Namun, produksi Admiral harus berakhir pada Oktober 1939 ketika Perang Dunia II pecah.
Penting untuk dicatat bahwa Militer Jerman sangat tertarik dengan Admiral, sehingga mereka meminta banyak unit mobil tersebut untuk digunakan sebagai kendaraan staf militer.
Selain itu, mobil-mobil Admiral juga dimodifikasi untuk keperluan ambulans dan truk ringan yang sangat penting dalam situasi perang yang menuntut. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News