Nasional, gemasulawesi – Keikutsertaan Gibran Rakabuming Raka dalam pemilu 2024 mendatang menyisakan berbagai polemik terutama tentang statusnya di PDI-P, partai yang selama ini menaunginya.
Hal ini dikarenakan PDI-P mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, bukan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Saat dimintai pendapatnya terkait kasus Gibran Rakabuming Raka, Puan Maharani hanya mengucapkan selamat atas terpilihnya Gibran sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo.
Dia juga menegaskan jika Gibran Rakabuming Raka sebelumnya mengunjunginya sebelum pengumuman deklarasi Gibran sebagai cawapres Prabowo di hari Minggu, 27 Oktober 2023.
Puan menyatakan Gibran memberitahunya kemungkinan dirinya mengikuti pemilu 2024 nanti.
Namun, beberapa pihak dari PDI-P juga ikut menyuarakan pendapatnya terkait hal ini.
Hari ini, tanggal 28 Oktober 2023, Ketua DPP PDI P, Ahmad Basarah, menyebutkan jika Gibran melakukan pembangkangan.
“ Setiap organisasi memiliki aturannya sendiri termasuk PDI-P,” tegasnya.
Ahmad Basarah menekankan ketika Gibran memutuskan masuk ke PDI-P, dia meyakini jika putra sulung Jokowi itu telah memahami mekanisme dan aturan partai.
“ Ibu Mega sebagai ketua umum memiliki kewenangan untuk memilih capres dan cawapres,” tuturnya.
Saat dimintai pendapatnya hari ini, Partai Gerindra memilih tidak berkomentar terkait hal itu.
Wakil Ketua Umum PDI-P, Habiburokhman, mengatakan jika itu merupakan persoalan internal partai, dalam hal ini PDI-P.
“ Kami tidak ingin ikut campur karena masing-masing partai memiliki aturan sendiri,” katanya.
Mengenai status keanggotaan Gibran yang dikatakan masih menggantung hingga sekarang, Habiburokhman menjelaskan jika itu juga sebaiknya diselesaikan di antara 2 pihak yang bersangkutan.
Sebelumnya, Ahmad Basarah juga menerangkan PDI-P masih menunggu etika politik dari Gibran untuk mengembalikan KTA PDI-P yang dimilikinya.
“ Jika ingin memakai istilah, maka itu adalah datang tampak muka dan pergi tampak punggung,” imbuhnya.
Meski keputusan Prabowo Subianto memilih Gibran disebut kontroversial, hasil survey baru-baru ini menyatakan jika elektabilitas pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju itu meningkat dari sebelumnya.
Beberapa yang lain juga menyebutkan jika terpilihnya Gibran sebagai cawapres Prabowo menunjukkan jika dinasti politik sedang berlangsung.
Sementara itu, Presiden Jokowi ketika dimintai pendapatnya mengatakan dia menyerahkan kepada masyarakat. (*/Mey)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News