Sulawesi Selatan, Gemasulawesi – Direktorat Reserse Narkoba (Ditnarkoba) Polda Sulawesi Selatan, mengungkapkan telah menemukan bunker di salah satu kampus ternama di Makassar.
Polisi mengungkapkan didalam bunker tersebut terdapat bukti transaksi narkoba yang jumlahnya mencapai 3 kg.
Polisi sangat menyayangkan adanya temuan ini di wilayah kampus, karena hal ini mampu memberikan ancaman terhadap kerusakan moral generasi bangsa.
Selain itu Kombespol Dodi mengungkapkan, bunker tersebut sebenarnya sudah diketahui sejak lama oleh kepolisian dari keterangan para pelaku peredar narkoba.
Area kampus yang seharusnya digunakan untuk pendidikan generasi bangsa dan meraih prestasi, tetapi dibuat untuk marketing barang terlarang.
Meskipun demikian, masih belum ada pelaku atau pemilik bunker di kampus Makassar ini.
Polisi tengah mengusut dan mengembangkan permasalahan ini untuk memutus rantai peredaran narkoba.
Dan polisi juga mengungkapkan kampus tidak perlu turun tangan atau mengambil peran dalam hal ini.
“Saya akan selesaikan semua permasalahan bunker di kampus ini. Saya berharap pihak kampus tetap merapatkan barisan untuk mengidentifikasi siapa kiranya mahasiswa, atau tenaga pendidik yang terindikasi,” ujar Kombespol Dodi.
Meyakini adanya pelaku di kampus tersebut, Kombespol Dodi menginginkan agar pihak kampus tidak terlalu mengulik lebih dalam.
“Saya yakin ada aktor dibalik semua ini,” ujar Kombespol Dodi
Hanya perlu melaporkan ketika ada kejanggalan atau seseorang yang patut dicurigai dalam kasus penemuan bunker di kampus Makassar ini.
Untuk narkoba yang ada di dalam bunker itu sendiri merupakan narkoba jenis sabu.
Diungkapkan juga peredaran ini cukup lama dan didasari dari catatan transaksi yang ditemukan juga.
Meskipun demikian, Kombespol Dodi juga menambahkan bahwasannya peredaran narkoba dilingkungan kampus masih termasuk peredaran massif.
Pihaknya juga menyampaikan bahwasaannya setelah ditemukan bunker ini ia akan mengejar pelaku.
Yang polisi takutkan ialah ada mahasiswa yang juga berperan sebagai pembeli.
Jika ada mahasiswa yang berperan sebagai pembeli, tandanya ia juga sebagai pengguna narkoba.
Baca: Bupati Wajo Serahkan Penghargaan Teladan dan Berprestasi Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan
Untuk itu, penting sekali para tenaga pendidik untuk mengingatkan dan mengajarkan mengenai adanya dampak dari penggunaan dan peredaran narkoba kepada generasi penerus bangsa. (*/Dewi)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News